SAIBETIK – Cagar Alam Pananjung, dengan luas mencapai 37 hektar, menjelma sebagai surga bagi puluhan jenis flora dan fauna di Pangandaran. Keberadaannya yang terlindungi menjadikannya sebagai destinasi wisata yang memikat, menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kehijauan alam yang masih alami, disertai dengan pepohonan yang tumbuh rapat, memberikan nuansa sejuk dan asri di cagar alam ini. Selain memamerkan beragam flora dan fauna khas hutan, pengunjung juga dapat menikmati pesona pantai yang masih alami di sekitar Taman Wisata Pananjung.
Sejarah panjang Cagar Alam Pananjung dimulai dari lahan pertanian warga yang dibeli oleh Belanda untuk dijadikan hutan mini. Pada tahun 1961, lahan pribadi ini kemudian ditetapkan sebagai cagar alam, lalu pada 1978 menjadi taman wisata dan pusat konservasi dengan luas mencapai 37 hektar.
Beragam jenis fauna menghuni cagar alam ini, antara lain monyet ekor panjang, lutung, rusa, landak, kancil, biawak, serta berbagai jenis burung. Sementara itu, flora seperti laban, kisegel, merong, dan pohon kondang menjadi bagian dari kekayaan alam yang tumbuh secara alami di sini.
Cagar Alam Pananjung juga menyimpan berbagai goa, termasuk yang pernah dimanfaatkan oleh tentara Jepang saat Perang Dunia II. Goa-goa seperti Panggung, Parat, Lanang, dan Sumur Mudal menjadi saksi bisu sejarah yang menarik untuk dijelajahi.
Para pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas wisata yang menarik di Cagar Alam Pananjung, seperti trekking untuk menjelajahi keindahan alam dan fauna yang unik. Pantai pasir putih di sekitar cagar alam menawarkan suasana bersantai yang memikat, sementara aktivitas snorkeling memungkinkan para wisatawan untuk menikmati keindahan bawah laut yang mempesona.
Kawasan konservasi ini juga menawarkan pengalaman yang mendalam bagi pecinta alam yang ingin menyaksikan keanekaragaman tumbuhan seperti hutan Jati, Mahoni, dan hutan pantai dengan berbagai jenis pohon yang khas.
Salah satu daya tarik utama Cagar Alam Pananjung adalah Goa Parat, yang diyakini sebagai tempat bertapa beberapa Pangeran dari Mesir pada masa lalu. Sementara itu, Goa Jepang menjadi saksi bisu perang dunia kedua, dengan peninggalan sejarah yang masih terpelihara dengan baik.
Dengan segala keindahannya, Cagar Alam Pananjung menawarkan pengalaman wisata yang unik dan mendalam bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan kelestarian alam dan sejarah yang tersembunyi di balik pepohonan hijau dan pantai berpasir putihnya.***