SAIBETIK – Di antara gemerlap candi besar di Kabupaten Klaten, Candi Merak hadir dengan cerita yang menarik dari legenda Roro Jonggrang, putri Prabu Boko yang legendaris. Terletak di atas perkampungan warga, candi ini menawarkan lebih dari sekadar sejarah yang memikat.
Jejak Legenda Roro Jonggrang
Cerita kuno Roro Jonggrang masih hidup di Candi Merak. Konon, Bandung Bondowoso ingin mempersunting Roro Jonggrang, namun dengan syarat membangun 1000 candi. Namun, upaya ini selalu digagalkan oleh para pembantu Roro Jonggrang. Kisah ini mengarahkan pasukan jin ke tempat lain, hingga akhirnya membangun Candi Prambanan.
Keberadaan Candi Karangnongko
Di sekitar Candi Merak, Candi Karangnongko, dengan ciri Hindu yang sama, menegaskan keberadaan candi pada abad yang sama. Pasca peralihan pemerintahan, banyak candi Hindu dan Buddha yang terbengkalai, termasuk Candi Merak.
Nama yang Menyimpan Arti
Asal-usul nama Merak di Candi ini juga mengandung misteri. Saat penemuan pertama, ditemukan burung merak di pohon Joho dekat candi. Dari sinilah muncul nama Merak. Ada juga versi yang mengaitkan nama ini dengan kata Jawa merak ati, yang berarti menarik hati.
Sejarah dan Struktur Candi
Corak Hindu yang ada di Candi Merak menunjukkan pembangunan pada masa kerajaan Mataram Kuno, sekitar abad ke-8 Masehi. Candi ini memiliki struktur yang mencakup arca Dewa Durga, Ganesha, Nandi, dan dewa-dewa lainnya, bersama lingga yoni sebagai simbol pemujaan Hindu.
Pemugaran yang Mengungkap Keindahan
Proses pemugaran Candi Merak dimulai pada tahun 2007 dan berakhir pada 2011. Bagian atap yang berbeda corak antara Hindu dan Buddha memakan waktu ekstra dalam proses pemugaran.
Dari keberadaan Candi Merak yang mengungkap kisah luar biasa hingga proses pemugaran yang teliti, candi ini menjadi saksi bisu dari sejarah yang kaya dan legenda yang tak lekang oleh waktu.***