• Redaksi
  • Tentang Kami
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
No Result
View All Result
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
Rabu, Agustus 20, 2025
No Result
View All Result
Saibetik.com
No Result
View All Result
Home HIBURAN

 Candi Ngawen: Candi Buddha yang Dijaga Empat Patung Singa

Dinda by Dinda
23/05/2024
in HIBURAN
 Candi Ngawen: Candi Buddha yang Dijaga Empat Patung Singa

SAIBETIK – Candi Ngawen adalah salah satu destinasi wisata bersejarah yang menawarkan keindahan arsitektur serta suasana alam yang masih asri. Terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, candi ini tidak hanya memikat dengan keindahan batuan andesitnya, tetapi juga dengan keramahan penduduk lokal dan lingkungan yang terjaga.

Pembagian Kompleks Candi

Candi Ngawen terdiri dari lima candi utama yang dikenal dengan nama Candi Ngawen I, II, III, IV, dan V. Masing-masing candi menampilkan keunikan arsitektur Buddha yang menawan. Candi Ngawen II dan IV menonjol dengan keberadaan arca Dhyani Buddha Ratnasambhawa dan Dhyani Buddha Amitabha, menandai nuansa Buddha yang khas. Berdasarkan gaya arsitekturnya, candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi.

BeritaTerkait

Bupati Tanggamus Hadiri Retreat Akmil Magelang, Bentuk Pemimpin Daerah yang Tangguh

Kawasan Pecinan di Jalan Pemuda, Magnet Wisata Tandai Belanja dan Budaya di Magelang

Keunikan Arsitektur

Salah satu ciri khas Candi Ngawen adalah patung singa yang menghiasi keempat sudut candi, seolah menjadi penjaga yang menghadap ke empat penjuru mata angin. Bentuk bangunannya yang meruncing menyerupai candi Hindu, namun tetap memiliki stupa dan teras yang menjadi simbol candi-candi Buddha.

Lingkungan yang Asri

Terletak di antara hamparan sawah, Candi Ngawen menawarkan panorama alam yang berbeda dibandingkan dengan kompleks candi lainnya di Magelang. Wisatawan tidak hanya dapat menikmati keindahan sejarah, tetapi juga menyaksikan kegiatan pertanian warga sekitar yang menambah daya tarik tempat ini.

 Sejarah Eskavasi

Penelitian dan ekskavasi Candi Ngawen dimulai oleh peneliti Belanda, Van Erp, pada tahun 1920. Ia mengeringkan lahan sawah di sekitar candi untuk memulai proses ekskavasi. Candi ini sempat hilang dari permukaan tanah akibat letusan dahsyat Gunung Merapi pada tahun 1006 M yang menimbun situs ini hingga kedalaman 3 meter lebih.

 Gotong Royong dalam Pembangunan

Kompleks Candi Ngawen dibangun secara gotong-royong oleh Raja Pikatan Dyah Siladu dari Dinasti Sanjaya dan Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra sekitar tahun 824 Masehi. Hal ini dikuatkan dengan keberadaan Prasasti Karangtengah tahun 824 M yang mencatat peristiwa tersebut.

Tata Letak dan Struktur Candi

Kompleks Candi Ngawen terdiri dari lima bangunan yang semuanya menghadap ke arah timur, berbaris dari utara ke selatan. Tidak ada candi induk di kompleks ini, dan dari lima bangunan tersebut, hanya Candi Ngawen II yang berhasil direkonstruksi dengan cukup baik pada tahun 1927.

Corak Khas dan Ornamen

Candi Ngawen memiliki corak arsitektur yang unik dibandingkan dengan candi-candi lain di Magelang. Di dalam Candi Ngawen II terdapat arca Dhyani Buddha Ratnasambhawa yang bagian kepalanya hilang. Candi ini juga memiliki gapura terpisah dari badan candi, memberikan kesan luas dan megah.

Keunikan Patung Singa

Keunikan lain dari Candi Ngawen adalah adanya arca singa jantan di setiap sudut candi. Arca singa ini berdiri di atas batu bulat dengan pahatan indah, dimaknai sebagai penjaga candi untuk menangkal pengaruh jahat. Gaya arca singa yang menopang candi ini juga ditemukan di Candi Kidal, Malang, dan memiliki fungsi tambahan sebagai saluran air hujan yang keluar melalui mulut arca.

Candi Ngawen tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur dan sejarah, tetapi juga mengajak pengunjung untuk menikmati keindahan alam dan budaya lokal yang terjaga dengan baik. Tempat ini menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu dan terus memikat hati para wisatawan yang datang berkunjung.***

Source: MEZA SWASTIKA
Tags: Candi BuddhaCandi NgawenMagelang
ShareTweetSendShare
Previous Post

Membongkar Misteri Candi Merak: Jejak Sejarah dalam Kisah Roro Jonggrang

Next Post

Canting Mas Puncak Dipowono: Legenda Bandung Bondowoso dan Pusaka Nyi Roro Kidul

Next Post
Canting Mas Puncak Dipowono: Legenda Bandung Bondowoso dan Pusaka Nyi Roro Kidul

Canting Mas Puncak Dipowono: Legenda Bandung Bondowoso dan Pusaka Nyi Roro Kidul

Cukang Taneuh: Green Canyon Asli Indonesia di Pangandaran

Cukang Taneuh: Green Canyon Asli Indonesia di Pangandaran

Pasangan Mirza di Pilgub Lampung: Jihan Nurlela?

Pasangan Mirza di Pilgub Lampung: Jihan Nurlela?

De Mata Trick Eye Museum Yogyakarta: Wahana Ilusi 3D Terbesar di Dunia

De Mata Trick Eye Museum Yogyakarta: Wahana Ilusi 3D Terbesar di Dunia

Tamu Mewah untuk Ruang Tamu yang Modern dan Eksklusif

Tamu Mewah untuk Ruang Tamu yang Modern dan Eksklusif

No Result
View All Result

Berita Terbaru

Polres Pringsewu Berhasil Tangkap 13 Tersangka Selama Dua Pekan Operasi Sikat Krakatau

Polres Pringsewu Berhasil Tangkap 13 Tersangka Selama Dua Pekan Operasi Sikat Krakatau

19/08/2025
Pidato Presiden HUT RI 2025: Efisiensi Anggaran dan Pemanfaatan untuk Rakyat Disorot di Pringsewu

Pidato Presiden HUT RI 2025: Efisiensi Anggaran dan Pemanfaatan untuk Rakyat Disorot di Pringsewu

19/08/2025
Program Pemagangan ke Jepang, Strategi Pemerintah Tekan Pengangguran dan Kemiskinan

Program Pemagangan ke Jepang, Strategi Pemerintah Tekan Pengangguran dan Kemiskinan

19/08/2025
Pencak Silat Sebagai Warisan Budaya dan Pendidikan Karakter, Wabup Syaiful Hadir di Kalianda

Pencak Silat Sebagai Warisan Budaya dan Pendidikan Karakter, Wabup Syaiful Hadir di Kalianda

19/08/2025
Konflik Agraria Anak Tuha: Aparat Dituding Pilih Kepentingan Bisnis di Atas Rakyat

Konflik Agraria Anak Tuha: Aparat Dituding Pilih Kepentingan Bisnis di Atas Rakyat

19/08/2025
Saibetik.com

Saibetik.com bisa berkontribusi untuk pembangunan daerah, peningkatan ekonomi kerakyatan, mengajak masyarakat hidup sehat. Dengan membaca saibetik bisa lebih smart, trendy dan gaul.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved