SAIBETIK- Jakarta kembali menghidupkan semangat literasi di kalangan pelajar. Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan resmi menggelar Lomba Cipta Puisi dan Cerpen 2025, sebuah kompetisi bergengsi yang menantang kreativitas siswa SMP dan SMA se-Jakarta Selatan dengan total hadiah mencapai Rp140 juta. Lomba ini digadang-gadang menjadi salah satu ajang literasi terbesar dan paling dinanti oleh para pelajar tahun depan.
Mengusung tema “Jakarta Kota Kita”, kompetisi ini tidak hanya menantang kemampuan teknis menulis, tetapi juga mengajak peserta menggali lebih dalam relasi personal mereka dengan kota yang setiap hari mereka tinggali. Tema tersebut dipilih untuk mengundang peserta melihat Jakarta sebagai ruang pengalaman, identitas, dan inspirasi — bukan sekadar latar belakang kehidupan urban, tetapi sumber cerita tentang hiruk pikuk, harapan, konflik sosial, hingga ruang-ruang kecil yang menyimpan kenangan.
Kegiatan ini diselenggarakan melalui kolaborasi antara Sudin Kebudayaan Jakarta Selatan dan Lingkar Sastra Jaksel atau Lingkar Sajak, sebuah komunitas sastra yang selama ini aktif memupuk ekosistem literasi melalui berbagai kegiatan seperti diskusi, pelatihan, penerbitan buku, hingga pentas sastra.
Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan, Rusmantoro, menegaskan bahwa lomba menulis ini merupakan pendidikan karakter sekaligus pembinaan literasi budaya di lingkungan sekolah. Menurutnya, dunia sastra dapat menjadi ruang kontemplasi yang mendorong empati dan imajinasi generasi muda.
“Kami ingin pelajar memiliki keberanian untuk mengungkapkan gagasan, menuangkan kegelisahan, dan merekam kehidupan sosial di sekitarnya melalui karya sastra,” ujarnya. Ia percaya kompetisi ini akan menjadi pintu awal bagi hadirnya calon-calon penulis di masa depan.
Rusmantoro juga menjelaskan bahwa pemilihan tema “Jakarta Kota Kita” bertujuan menyatukan pengalaman personal para peserta dengan realitas kota. Dengan begitu, setiap karya yang lahir memiliki kejujuran narasi serta daya emosional yang dapat mengikat pembaca.
Pendaftaran lomba dilakukan secara daring mulai 11 Oktober hingga 24 November 2025. Seluruh karya akan diseleksi oleh tim kurator profesional sebelum pengumuman pemenang pada 29 November 2025. Proses kuratorial akan memilih 40 karya terbaik yang terbagi dalam empat kategori: puisi SMP, cerpen SMP, puisi SMA, dan cerpen SMA. Setiap kategori nantinya akan menghasilkan sepuluh karya terbaik yang berhak memperoleh apresiasi berupa hadiah uang dengan total Rp140 juta.
Untuk mempermudah akses, panitia menyediakan formulir pendaftaran daring. Peserta lomba puisi dapat mengakses link bit.ly/FormulirlombaPuisi2025, sedangkan peserta cerpen dapat mendaftar melalui bit.ly/FormulirlombaCerpen2025. Adapun aturan penulisan lengkap tersedia di link [https://bit.ly/Jukniscerpenpuisi2025](https://bit.ly/Jukniscerpenpuisi2025).
Koordinator Lingkar Sajak, Mustafa Ismail, menyambut baik kolaborasi antara komunitas dan pemerintah. Ia menyebut lomba ini sebagai momentum emas bagi pelajar di Jakarta Selatan untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka.
“Ini kesempatan besar yang tidak datang setiap hari. Jangan sampai terlewat, karena karya para pelajar bisa menjadi bagian penting dari peta sastra Jakarta ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Rintis Mulya, pengurus Lingkar Sastra Jaksel lainnya, menekankan bahwa lomba menulis menjadi sarana efektif untuk membuka ruang kompetensi di kalangan pelajar.
“Menulis bukan hanya keterampilan teknis, tetapi latihan berpikir kritis, menyusun gagasan, dan melihat masalah dari banyak sisi. Lomba semacam ini membantu siswa menemukan potensi diri yang kadang tidak terlihat dalam kegiatan belajar formal,” ungkapnya.
Lingkar Sastra Jaksel selama ini dikenal sebagai wadah yang mempertemukan penulis, pegiat sastra, serta akademisi di wilayah Jakarta Selatan. Komunitas ini aktif menghadirkan ruang kreatif melalui pelatihan intensif, riset, diskusi bulanan, hingga penerbitan buku yang memberi ruang bagi karya penulis muda.
Dengan dukungan penuh dari Sudin Kebudayaan Jakarta Selatan serta komunitas sastra yang mapan, Lomba Cipta Puisi dan Cerpen 2025 diharapkan mampu melahirkan lebih banyak talenta baru sekaligus memperkuat ekosistem literasi di tingkat sekolah. Para pelajar Jakarta Selatan kini memiliki panggung besar untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka — dan siapa tahu, inilah langkah pertama menuju karier sebagai penulis profesional.***
