SAIBETIK – Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul munculnya dua modus penipuan terkait pendaftaran Kartu Prakerja yang mengincar calon pendaftar.
Tren penipuan terkait Kartu Prakerja semakin meresahkan, dengan adanya oknum yang mengaku berasal dari program tersebut dan diduga melakukan aksi penipuan terhadap masyarakat.
Modus penipuan ini umumnya melibatkan janji palsu bahwa mereka bisa memuluskan pendaftaran Kartu Prakerja.
Hingga saat ini, telah teridentifikasi setidaknya dua modus penipuan terkait pendaftaran Kartu Prakerja yang ditujukan kepada calon pendaftar.
Informasi ini didapat dari keluhan masyarakat dan calon pendaftar Prakerja yang hampir menjadi korban dari aksi penipuan ini.
Bahkan, para pelaku tak segan-segan mendatangi Ketua RT setempat dengan mengaku sebagai tim pusat Prakerja untuk mencari korbannya.
Dua modus penipuan pendaftaran Kartu Prakerja ini menunjukkan indikasi yang jelas merugikan.
Modus pertama melibatkan pertemuan dengan Ketua RT di lingkungan masing-masing, dengan mengklaim sebagai tim pusat Prakerja yang akan melakukan pendataan.
Ketua RT yang terperdaya kemudian menghubungi warganya untuk menyerahkan data identitas seperti KTP dan KK.
Tak hanya itu, korban juga diminta untuk mengambil selfie sambil memegang KTP. Ada dugaan bahwa pelaku menggunakan data identitas warga untuk kepentingan pribadi, seperti mengajukan pinjaman online atau melakukan tindakan penipuan lainnya.
Modus kedua adalah menawarkan kelolosan dalam pendaftaran Prakerja dengan syarat harus membayar sejumlah uang kepada warga atau calon pendaftar Prakerja.
Kedua modus penipuan ini seringkali terjadi dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan.
Program Kartu Prakerja tidak pernah mengirim tim langsung untuk mendatangi masyarakat atau calon pendaftar.***