SAIBETIK– Pemerintah menjadikan UMKM sebagai prioritas utama dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2025 mendatang. Dalam upaya mempermudah akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, serta sektor lainnya, pemerintah akan memangkas banyak alur prosedural agar KUR dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Berikut adalah rincian langkah penyempurnaan yang akan diterapkan.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang selama ini dirancang untuk memperkuat sektor UMKM, industri kreatif, koperasi, hingga pekerja migran, akan mengalami perubahan signifikan. Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, mengungkapkan bahwa tujuan dari penyempurnaan sistem KUR adalah agar lebih banyak kelompok masyarakat yang dapat mengaksesnya dengan mudah.
“Tujuan utama kami adalah memastikan KUR benar-benar bisa dinikmati oleh UMKM, pekerja migran, dan koperasi. Ini untuk mewujudkan sasaran pemberdayaan ekonomi yang lebih merata,” ungkap Muhaimin usai menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Koperasi, Menteri UMKM, Menteri Ekonomi Kreatif, Menteri Perlindungan Pekerja Migran, serta Wakil Menteri Desa di Kantor Kemenko PMK, Jakarta.
Selama ini, banyak pihak mengeluhkan kesulitan dalam mengakses KUR. Dengan adanya penyempurnaan regulasi, diharapkan kelompok-kelompok yang membutuhkan dukungan finansial ini dapat lebih mudah mendapatkan akses keuangan yang memadai. Langkah ini diharapkan bisa mempercepat pemberdayaan ekonomi rakyat, terutama di kalangan UMKM dan sektor ekonomi kreatif.
Muhaimin menegaskan bahwa penyempurnaan regulasi akan mencakup penyederhanaan prosedur dan pemangkasan alur yang selama ini dianggap memberatkan. Hal ini dilakukan agar para pelaku UMKM, yang seringkali berjuang untuk melunasi utang, tidak terbebani oleh sistem yang tidak fleksibel. Pemerintah juga berkomitmen untuk mengatasi masalah lainnya, seperti sulitnya akses pinjaman bagi pekerja migran yang memerlukan dana untuk biaya keberangkatan, serta bagi pelaku ekonomi kreatif yang kesulitan menggunakan kontrak kerja mereka sebagai jaminan pinjaman.
“Revolusi KUR ini penting untuk memastikan bahwa sistem yang ada tidak hanya memperhatikan aspek pembiayaan, tetapi juga kenyamanan dan keadilan bagi UMKM, pekerja migran, dan sektor ekonomi kreatif,” tambahnya.
Dengan penyempurnaan ini, Muhaimin optimistis sektor UMKM dan ekonomi kreatif akan dapat berkembang lebih pesat, mengurangi ketergantungan pada rentenir, dan lebih siap dalam berkompetisi di pasar global.***