SAIBETIK—Meskipun QRIS semakin digunakan dalam transaksi pembayaran, pengguna harus mewaspadai tiga modus penipuan yang sering terjadi dengan menggunakan QRIS.
1. Pengubahan Barcode QRIS di Tempat Umum: Modus ini melibatkan pengubahan barcode QRIS di tempat-tempat umum seperti masjid. Pelaku penipuan memanipulasi barcode QRIS sehingga pembayaran yang seharusnya ditujukan untuk lembaga atau yayasan tertentu malah masuk ke rekening pribadi mereka. Untuk menghindari ini, selalu periksa keaslian barcode QRIS sebelum melakukan pembayaran.
2. Penipuan dengan Screenshot QRIS: Dalam modus ini, pelaku penipuan menggunakan screenshot QRIS palsu untuk menipu penjual. Mereka mengirimkan screenshot QRIS palsu kepada penjual untuk memperoleh barang atau layanan tanpa benar-benar membayar. Penjual harus selalu memverifikasi pembayaran melalui aplikasi pembayaran resmi untuk menghindari penipuan semacam ini.
3. Penukaran dengan Rekening QRIS Pribadi: Dalam modus ini, pelaku menukar QRIS resmi dengan rekening QRIS pribadi mereka. Akibatnya, pembayaran yang dilakukan oleh pengguna akan masuk ke rekening pribadi pelaku, bukan ke rekening resmi penjual. Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk memverifikasi keaslian QRIS sebelum melakukan pembayaran.
Dengan meningkatnya kasus penipuan yang melibatkan QRIS, penting bagi pengguna untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam setiap transaksi. Memeriksa keaslian QRIS dan menghindari transaksi berdasarkan screenshot yang dikirimkan oleh pihak lain dapat membantu mengurangi risiko penipuan.***