SAIBETIK– Polres Lampung Selatan menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat dengan menyalurkan bantuan sosial kepada korban banjir rob yang melanda Dusun Kuala Jaya, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Senin (9/12/2024).
Banjir rob yang terjadi sejak 2 Desember 2024 ini berdampak pada 425 kepala keluarga di tiga dusun, yakni Kuala Jaya, Bunut Selatan, dan Sumber Jaya. Posko bantuan dipusatkan di kediaman H. Zaenudin, yang menjadi lokasi distribusi logistik bagi warga terdampak.
Bantuan Logistik dan Pemeriksaan Kesehatan
Polres Lampung Selatan bersama perangkat desa, aparat kecamatan, dan tim kesehatan mendistribusikan bantuan berupa beras, mi instan, susu kaleng, kopi sachet, dan telur. Bantuan ini secara simbolis diserahkan kepada 14 perwakilan warga sebelum didistribusikan merata kepada seluruh keluarga terdampak.
Selain memberikan bantuan logistik, Dokkes Polres Lampung Selatan bersama Puskesmas Sragi mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga terdampak banjir. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencegah penyakit yang sering muncul akibat banjir, seperti infeksi kulit dan gangguan pencernaan.
Pesan Kepedulian dari Polres dan Pemerintah Desa
Kasat Binmas Polres Lampung Selatan, AKP Yani Deviyanti, menyampaikan harapannya agar bantuan ini dapat meringankan beban warga yang terkena musibah. “Kami berharap Posko Bansos ini dapat menjadi tempat distribusi yang merata bagi semua warga terdampak. Bantuan yang kami berikan mungkin sederhana, tetapi semoga dapat bermanfaat,” ucapnya.
Kepala Desa Bandar Agung, Sapriyadi, turut mengapresiasi langkah cepat Polres Lampung Selatan. “Terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan kepada masyarakat kami. Bantuan ini sangat berarti untuk meringankan beban warga,” ujarnya.
Kondisi Warga dan Wilayah Terdampak
Dusun Kuala Jaya terletak di hilir Sungai Sekampung, dengan mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan dan petambak ikan. Wilayah ini hanya dapat diakses melalui tanggul tambak yang menjadi jalur utama menuju permukiman.
Saat ini, banjir rob dengan ketinggian air mencapai paha orang dewasa menenggelamkan jalan desa, tambak, dan sebagian besar rumah warga. Aktivitas harian lumpuh, sementara warga berupaya menyelamatkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih aman.
Meski demikian, anak-anak tampak ceria memanfaatkan genangan air untuk bermain di sekitar rumah mereka, memberikan secercah keceriaan di tengah bencana yang melanda.***