SAIBETIK – Menjelang bulan suci Ramadan 1446 H, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran melalui Tim Satgas Ketahanan Pangan terus melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional. Langkah ini dilakukan guna menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, sehingga masyarakat dapat menjalani ibadah dengan tenang.
📢 “Kebutuhan pangan merupakan hal utama bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami terus memonitor ketersediaan dan harga bahan pokok agar tetap stabil,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pesawaran, Hendra Sulistianto, Senin (24/2/2025).
Tren Harga Pangan di Pasaran
Hasil pemantauan di beberapa pasar tradisional menunjukkan fluktuasi harga pada beberapa komoditas utama.
📍 Pantauan di Pasar Hanura (18 Februari 2025):
🔥 Cabai rawit: Rp 70.000/kg (naik)
🥚 Telur ayam: Rp 28.000/kg (stabil)
🌶️ Cabai merah: Rp 45.000/kg
🍚 Beras medium: Rp 13.000/kg
🧅 Bawang merah: Rp 30.000/kg
🧄 Bawang putih: Rp 40.000/kg
🐔 Ayam boiler: Rp 35.000/kg
🥩 Daging sapi: Rp 120.000/kg
📍 Pantauan di Pasar Kedondong (19 Februari 2025):
⬇️ Cabai rawit turun ke Rp 60.000/kg
⬇️ Cabai merah turun ke Rp 40.000/kg
⬇️ Bawang merah turun ke Rp 28.000/kg
⬆️ Minyak goreng curah naik menjadi Rp 22.000/liter
📍 Pantauan di Pasar Trimulyo (20 Februari 2025):
⬇️ Cabai rawit turun dari Rp 60.000/kg ke Rp 45.000/kg
🔄 Cabai merah stabil di Rp 40.000/kg
📉 Komoditas lain masih dalam kisaran harga normal
Penyebab Fluktuasi Harga
Menurut Hendra, cuaca ekstrem dan daya beli masyarakat menjadi faktor utama yang memengaruhi harga pangan. Namun, ia menegaskan bahwa stok pangan di Kabupaten Pesawaran tetap aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan.
📢 “Kami berharap hasil pemantauan ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan, sehingga masyarakat bisa menjalani Ramadan dengan nyaman dan tanpa kekhawatiran terhadap stok pangan,” pungkasnya.***