BANDAR LAMPUNG, Saibetik.com – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Bandar Lampung terus memonitoring sejumlah bahan pokok makanan yang harganya mulai naik, untuk memastikan tidak terjadi kelanggkaan.
Pengawasan dilakukan disejumlah pasar tradisional, terkait dengan adanya kenaikan harga cabai, bawang, telur dan beberapa jenis sayuran dan buah-buahan.
Disamping itu, banderol minyak goreng dan LPG non subsidi juga masih mahal. Dan ditambah adanya kebijakan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen.
Kepala Disdag Bandar Lampung Wilson Faisol mengatakan, harga bahan pokok yang mulai melambung tinggi diakibatkan beberapa faktor.
“Kalau telur itu harga pakan nya naik, kalau bawang itu sumber asal nya bermasalah, seperti banjir dan hujan sehingga panennya terlambat sehingga harga naik,” ujar Wilson, Jumat (3/6/2022).
Disdag masih melakukan pengawasan terkai bahan pokok tersebut, agar tidak terjadi kelangkaan. Dan terus memiliki stok untuk masyarakat Kota Bandar Lampung.
“Sementara ini kita lakukan pengawasan, yang pasti barang nya masih tersedia dan kita lihat sebulan atau dua bulan seperti apa,” kata Wilson.
Ia menyebut, tekait dengan produk minyak goreng kemasan dan curah juga mulai sulit lagi diperoleh dan harganya mahal.
“Kalau yang sulit itu minyak goreng curah, tapi kalau minyak kemasan itu masih ada. Karena kita sedang monitor dicabutnya HET yang curah, tapi sepengetahuan kami minyak curah di pasar kita tetap dibantu oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dengan harganya tetap Rp14.000 per kg nya,” pungkasnya.
Laporan Siska Purnama