SAIBETIK– Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan mendukung swasembada nasional, Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas memimpin Panen Raya Padi di Dusun Padangsuryo, Pekon Fajaragung, Kecamatan Pringsewu, Senin (17/3/2025). Panen raya ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Pringsewu dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan ketersediaan pangan di daerah.
Bupati Riyanto menekankan bahwa hasil panen kali ini akan berkontribusi besar terhadap pencapaian swasembada pangan, sejalan dengan kebijakan nasional. Salah satu kebijakan yang mendukung hal ini adalah Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional RI No.16 Tahun 2025, yang menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen sebesar Rp 6.500 per kilogram. Dengan harga yang stabil, petani diharapkan dapat memperoleh keuntungan yang lebih baik.
“Dengan kebijakan ini, Bulog akan membeli gabah tanpa persyaratan ketat seperti kadar air tertentu. Ini langkah strategis untuk menjaga kesejahteraan petani dan memastikan cadangan pangan nasional tetap terjaga,” ujar Riyanto.
Bupati juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Pringsewu, dengan luas lahan sawah mencapai 13.720 hektar dan produksi gabah sekitar 145.000 ton per tahun, telah menjadi salah satu daerah penopang ketahanan pangan nasional.
“Pringsewu punya keunggulan dibanding daerah lain, termasuk kualitas berasnya yang lebih baik. Tidak heran jika banyak daerah lain seperti Mesuji, Tulangbawang, hingga Sumatera Selatan membawa gabahnya ke sini untuk digiling. Ini membuktikan bahwa sektor pertanian kita memiliki daya saing tinggi,” tambahnya.
Dukungan Penuh untuk Petani
Selain menjamin harga jual gabah yang lebih baik, Bupati juga menyoroti kebijakan peningkatan subsidi pupuk yang akan dilipatgandakan mulai tahun ini. Ia memastikan bahwa tidak ada lagi kelangkaan pupuk bagi petani.
“Pemerintah telah memangkas birokrasi terkait perizinan pupuk, sehingga distribusinya akan lebih lancar. Jika masih terjadi kelangkaan, berarti ada kesalahan dalam tata kelola yang harus segera diperbaiki,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Riyanto meminta setiap pekon mengalokasikan Dana Desa untuk ketahanan pangan, sesuai dengan Peraturan Menteri Desa No.02 Tahun 2024 dan Keputusan Menteri Desa No.3 Tahun 2025. Pemkab Pringsewu juga akan mengawal dan mendampingi petani untuk memastikan kebijakan ini berjalan efektif.
“Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi atas kendala yang dihadapi petani. Dengan kolaborasi yang solid, kita bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan daerah,” pungkasnya.
Produksi Padi Pringsewu dan Komitmen Bulog
Kadis Pertanian Kabupaten Pringsewu, Siti Litawati, mengungkapkan bahwa luas panen padi tahun 2024 mencapai 26.589 hektar dengan produksi sekitar 153.487 ton gabah, setara dengan 97.952 ton beras. Dengan jumlah konsumsi penduduk yang hanya 32.110 ton per tahun, Pringsewu masih mengalami surplus 65.842 ton beras.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, menyatakan bahwa Bulog siap menyerap hasil panen petani Pringsewu tanpa batasan kuota. Ia juga menyoroti keberadaan 11 mitra penggilingan padi besar di Pringsewu yang menjadi salah satu pusat pengolahan beras terbesar di Provinsi Lampung.
“Kami berharap produksi padi tahun ini meningkat dan serapan hasil panen petani bisa lebih maksimal. Dengan begitu, stok beras nasional tetap aman dan kesejahteraan petani meningkat,” ujarnya.
Panen Raya Dihadiri Sejumlah Pihak
Acara panen raya ini juga dirangkaikan dengan pemberian santunan kepada warga. Sejumlah pejabat hadir, di antaranya Pabung Kodim 0424 Kapten Inf. Rachmat Hartanto, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pringsewu Eko Purnomo, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Masykur Hasan, serta sejumlah kepala dinas dan perwakilan kelompok tani.
Dengan keberhasilan panen raya ini, Kabupaten Pringsewu semakin menunjukkan perannya sebagai lumbung pangan yang mampu mendukung ketahanan pangan nasional.***