SAIBETIK– Suasana syukur, haru, dan kebersamaan terasa begitu kuat di halaman aula Kantor DPD Partai Golkar Lampung Selatan pada Kamis malam (13/11/2025). Ratusan warga, kader, tokoh adat, tokoh politik, serta pemuka agama hadir memenuhi lokasi untuk mengikuti tasyakuran akbar yang digelar sebagai bentuk penghormatan atas dianugerahkannya gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Jenderal Besar H. M. Soeharto.
Acara tersebut tidak hanya menjadi momentum perayaan, tetapi juga ajang konsolidasi moral dan semangat bagi kader Golkar di Lampung Selatan. Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Keputusan Presiden RI Nomor 116/TK/2025, tepat pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025, menimbulkan gelombang apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk Partai Golkar yang memiliki keterikatan sejarah panjang dengan sosok Presiden ke-2 itu.
Deretan Tokoh Politik, Adat, dan Agama Hadir Lengkap
Karpet kuning terbentang, spanduk besar bergambar Soeharto terpasang megah, dan ratusan kursi penuh oleh tamu undangan yang datang dari berbagai penjuru Lampung Selatan. Hadirin mencakup tokoh-tokoh penting seperti anggota DPRD Provinsi Lampung Agus Sutanto, Plt. Ketua DPD Golkar Lampung Selatan Tony Eka Candra, Sekretaris DPD Saiful Azumar, serta jajaran Fraksi Golkar DPRD Lampung Selatan yang datang hampir lengkap.
Tak hanya dari unsur politik, jajaran tokoh adat Sai Batin juga hadir memberikan dukungan simbolis atas penghormatan bagi Soeharto. Mereka antara lain Pangeran Punyimbang Agung Sai Batin Marga Rajabasa, David Marison; Pangeran Tihang Marga Sai Batin Legun, Azhar Marzuki; Pangeran Naga Bringsang Sai Batin Marga Dantaran, Ahmad Fajirin; Pangeran Cahya Marga Sai Batin Keratuan Menangsi, Safrudin; serta Pangeran Sesuhunan Sampurna Jaya Sai Batin Marga Katibung, Abas.
Tokoh keagamaan turut memperkuat suasana religius, di antaranya Ketua PC Nahdlatul Ulama Lampung Selatan KH. Abdul Haris dan Ketua PD Muhammadiyah Drs. H. Nasrul Sani. Kehadiran dua ormas Islam terbesar ini menambah legitimasi moral bagi kegiatan tasyakuran tersebut.
Soeharto dan Gelar Pahlawan Nasional
Penetapan gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto menjadi salah satu kabar paling disorot dalam peringatan Hari Pahlawan 2025. Sosok yang dikenal sebagai Bapak Pembangunan ini dianggap berjasa membangun fondasi ekonomi, infrastruktur, serta stabilitas nasional selama 32 tahun masa kepemimpinannya. Meski menjadi figur yang kerap menimbulkan perdebatan, penghargaan ini mencatatkan kembali namanya dalam sejarah negara sebagai salah satu tokoh penting dalam perjalanan bangsa.
Tony Eka Candra: Golkar Bangga dan Bersyukur
Dalam sambutannya, Tony Eka Candra menyampaikan rasa bangga mendalam atas keputusan tersebut. Ia menegaskan bahwa Soeharto bukan hanya bagian dari sejarah Golkar, tetapi juga tokoh monumental dalam sejarah Indonesia modern.
“Golkar se-Indonesia merasa bangga atas keputusan ini. Soeharto adalah tokoh penting dalam perjalanan bangsa dan Partai Golkar. Beliau adalah simbol pengabdian, kerja keras, dan dedikasi untuk pembangunan Indonesia,” ujarnya di hadapan ratusan peserta.
Tony mengajak seluruh kader untuk tidak sekadar merayakan, tetapi juga meneladani semangat yang ditinggalkan Soeharto dalam membangun bangsa.
Agus Sutanto: Keputusan Bersejarah
Agus Sutanto menilai bahwa pengakuan negara terhadap jasa Soeharto menjadi momen penting bagi bangsa Indonesia untuk menghargai kerja keras pemimpin masa lalu.
“Soeharto bukan sekadar pemimpin, ia adalah pengabdi yang mampu membawa Indonesia keluar dari keterpurukan. Kita harus menjadikan keteladanan itu sebagai pengingat betapa pentingnya kesinambungan pembangunan,” ungkapnya.
Saiful Azumar: Momentum Refleksi
Sekretaris DPD Golkar Lampung Selatan Saiful Azumar menegaskan bahwa tasyakuran ini juga menjadi momentum refleksi bagi seluruh kader agar terus berkontribusi positif bagi masyarakat.
“Semangat yang diwariskan Bapak Soeharto harus menjadi inspirasi bagi setiap kader. Pengabdian nyata, bukan hanya slogan, itulah yang kami tekankan,” ujarnya.
Doa dan Tausiyah Penuh Makna
Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin tokoh agama, diikuti tausiyah tentang pentingnya mengenang jasa para pahlawan dan menjaga semangat kebangsaan. Para peserta tampak khidmat, banyak yang meneteskan air mata saat doa dipanjatkan.
Tasyakuran Berlangsung Serentak di Berbagai Daerah
Informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa kegiatan serupa digelar secara serentak oleh Partai Golkar di berbagai daerah di Indonesia sebagai bentuk rasa syukur atas ditetapkannya Soeharto sebagai Pahlawan Nasional.***










