SAIBETIK– Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Kesehatan di Kantor Gubernur Lampung, Rabu (12/11/2025), dengan menekankan pentingnya pendekatan preventif dalam pelayanan kesehatan. Rakor yang dihadiri oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, direktur rumah sakit daerah, serta Kepala BPJS Kesehatan Provinsi Lampung ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat program Cek Kesehatan Gratis (CKG), skrining thalasemia, serta optimalisasi layanan BPJS Kesehatan.
Wagub Jihan menyampaikan bahwa paradigma pelayanan kesehatan kini harus bergeser dari pengobatan semata menjadi pencegahan dan deteksi dini. Menurutnya, langkah preventif seperti skrining thalasemia menjadi krusial karena biaya pengobatan pasien thalasemia bisa mencapai Rp350–400 juta per tahun. Dengan deteksi dini, penyakit genetik ini dapat dikelola sejak awal sehingga menekan beban ekonomi dan sosial bagi keluarga maupun pemerintah.
“Deteksi dini bukan sekadar formalitas. Ini adalah langkah konkret untuk melindungi generasi muda dari risiko penyakit genetik yang mahal biayanya dan sulit ditangani jika terlambat,” ujar Jihan. Ia menambahkan bahwa program CKG di berbagai puskesmas dan rumah sakit daerah perlu diperluas cakupannya agar seluruh lapisan masyarakat mendapatkan akses yang merata.
Selain itu, Wagub Jihan juga menekankan pentingnya imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit menular. Ia mengajak masyarakat memanfaatkan program pemutihan tunggakan iuran BPJS Kesehatan yang mulai berlaku November 2025 untuk meningkatkan jumlah peserta aktif. Dengan pemutihan ini, warga yang sebelumnya menunggak iuran bisa kembali mendapatkan layanan kesehatan secara legal dan terjangkau.
Dalam rapat tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Provinsi Lampung menyampaikan data terkait kepesertaan BPJS dan tren tunggakan di kabupaten/kota. Diskusi pun difokuskan pada strategi memperluas kepesertaan, mempercepat pemutihan tunggakan, serta memastikan layanan kesehatan preventif dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama kelompok rentan dan keluarga berpenghasilan rendah.
Direktur rumah sakit daerah juga memaparkan rencana integrasi layanan skrining penyakit genetik dan CKG dengan fasilitas BPJS, sehingga proses pemeriksaan lebih efisien dan data kesehatan masyarakat dapat terpantau secara real-time. Rakor ini juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, mulai dari Dinas Kesehatan, rumah sakit, hingga BPJS, dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan preventif.
Wagub menutup rakor dengan menegaskan bahwa pencegahan, deteksi dini, dan optimalisasi BPJS merupakan tiga pilar utama dalam membangun masyarakat Lampung yang sehat, tangguh, dan produktif. Ia berharap semua pihak dapat berkolaborasi, memastikan program berjalan efektif, serta hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.***










