SAIBETIK – Kabar duka mendalam menyelimuti Kabupaten Tanggamus. Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tanggamus, Idham Chalid, S.E., M.M., yang juga dikenal luas sebagai tokoh adat bergelar Pangeran Ya Sangun Ratu II Di Pertuan Ke-V, berpulang ke rahmatullah pada Sabtu pagi, 8 November 2025, pukul 07.15 WIB, di kediamannya.
Kabar wafatnya almarhum sontak mengguncang banyak kalangan, baik di lingkungan pemerintahan daerah, lembaga adat, maupun masyarakat umum. Beliau dikenal bukan hanya sebagai birokrat yang cerdas dan berdedikasi, tetapi juga sebagai tokoh masyarakat yang menjadi simbol kebijaksanaan, kerendahan hati, dan kearifan lokal Tanggamus.
Menurut informasi yang dihimpun, almarhum menghembuskan napas terakhir dengan tenang di rumahnya, dikelilingi oleh keluarga tercinta. Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam, terutama bagi para sahabat dan kolega yang selama ini mengenalnya sebagai sosok yang tulus mengabdi untuk kemajuan masyarakat desa.
Semasa hidup, Idham Chalid memiliki reputasi yang sangat baik di kalangan pegawai pemerintah maupun tokoh adat. Sebagai Kepala Dinas PMD, beliau dikenal aktif mendorong kemajuan dan kemandirian desa, serta mengembangkan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang berpihak kepada kepentingan rakyat kecil.
“Beliau adalah sosok yang disiplin, tegas, tapi penuh kehangatan. Selalu menjadi teladan bagi bawahannya dan masyarakat. Dalam setiap tugas, beliau menekankan pentingnya ketulusan dan pelayanan,” kenang salah satu mantan rekan kerjanya di Dinas PMD.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Tanggamus, Hendra Wijaya Mega, juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian Idham Chalid. Hendra mengenang momen kerja bersama almarhum sebagai pengalaman berharga yang sulit dilupakan.
“Pemkab Tanggamus sekeluarga besar mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Bapak Idham Chalid. Beliau pribadi yang sangat baik, humoris, disiplin, dan pekerja keras. Saya pernah bekerja bersama beliau saat menjabat Kadis PMD dan saya Kepala Bappeda. Beliau selalu datang tepat waktu dan penuh tanggung jawab dalam setiap amanah yang diemban,” ujar Hendra dengan nada haru.
Ia menambahkan, kepergian Idham Chalid adalah kehilangan besar bagi Pemerintah Kabupaten Tanggamus. Sosoknya bukan hanya seorang birokrat, tetapi juga figur pemersatu yang dihormati lintas generasi.
“Kepada keluarga yang ditinggalkan, kami doakan semoga diberi ketabahan dan kesabaran. Insya Allah, beliau husnul khatimah, diampuni segala dosanya, dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tambah Hendra.
Selain kiprahnya di pemerintahan, almarhum Idham Chalid juga memiliki peran penting dalam dunia adat dan sosial masyarakat. Sebagai tokoh adat bergelar Pangeran Ya Sangun Ratu II Di Pertuan Ke-V, beliau dikenal aktif memperkuat lembaga adat, memelihara nilai-nilai budaya Lampung, serta menjaga keharmonisan antarwarga di wilayah Tanggamus.
Dedikasi beliau dalam memperjuangkan pelestarian budaya dan memperkuat jalinan sosial antar masyarakat membuatnya dihormati oleh banyak pihak, baik dari kalangan tokoh adat, pejabat, maupun masyarakat umum. Dalam setiap kegiatan adat, almarhum selalu menjadi sosok panutan yang menyejukkan, menyatukan, dan memberi nasihat dengan penuh kebijaksanaan.
Tak hanya dikenal di lingkup pemerintahan dan adat, Idham Chalid juga dikenal dekat dengan masyarakat. Banyak warga menyebut beliau sebagai “bapak desa” yang selalu terbuka dan peduli terhadap kebutuhan rakyat kecil. Sikapnya yang rendah hati dan kemampuannya menjembatani berbagai kepentingan membuatnya dihormati lintas golongan.
“Beliau selalu hadir dalam berbagai kegiatan masyarakat. Tidak pernah memandang jabatan atau status, selalu membaur dengan warga dan mendengarkan keluh kesah mereka,” ujar salah satu tokoh masyarakat Pekon Menggala, tempat almarhum akan dimakamkan.
Rencananya, jenazah almarhum akan dimakamkan hari ini di pemakaman keluarga di Pekon Menggala, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus, dengan prosesi pemakaman yang dihadiri pejabat pemerintah, tokoh adat, dan masyarakat luas.
Sejumlah aparatur pemerintah daerah dijadwalkan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir, termasuk rekan sejawat dan perwakilan dari lembaga adat Tanggamus. Prosesi pemakaman akan dilaksanakan secara khidmat dengan mengusung adat Lampung sebagai bentuk penghormatan kepada jasa dan kedudukan almarhum semasa hidupnya.
Kepergian Idham Chalid meninggalkan jejak kebaikan, keteladanan, dan semangat pengabdian yang akan selalu dikenang oleh masyarakat Tanggamus. Ia bukan hanya meninggalkan warisan program kerja yang bermanfaat bagi kemajuan desa, tetapi juga nilai-nilai moral dan budaya yang terus hidup di hati masyarakat.
“Selamat jalan, Bapak Idham Chalid. Dedikasi dan ketulusanmu akan selalu menjadi inspirasi bagi kami semua,” ungkap salah satu kolega menutup perbincangan.***





