SAIBETIK– Kepanikan sempat melanda warga pesisir Kelurahan Pasar Madang, Dusun Kapuran, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, setelah gelombang tinggi dan air laut pasang menghantam kawasan permukiman mereka, Jumat malam (7/11/2025). Terjangan ombak besar tersebut menyebabkan belasan rumah warga rusak berat dan puluhan lainnya mengalami kerusakan sedang hingga ringan.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB itu terjadi saat air laut naik disertai angin kencang. Gelombang tinggi langsung menerpa daratan dan menggenangi sejumlah rumah di kawasan pesisir. Warga yang panik berusaha menyelamatkan diri bersama anggota keluarga ke tempat yang lebih aman, sementara sebagian lainnya mengungsi ke rumah kerabat dan posko darurat yang disiapkan aparat setempat.
Kapolsek Kota Agung, AKP Feriyantoni, S.H., M.H., mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa dampak terparah dialami warga di RT 16 dan RT 14 Kelurahan Pasar Madang. Berdasarkan hasil pendataan awal, sebanyak 13 rumah di RT 16 mengalami kerusakan, termasuk rumah milik Kusnadi yang mengalami rusak berat akibat hantaman ombak. Sementara itu, di RT 14, terdapat enam rumah warga yang rusak parah, milik Warsono, Calim, Dulah, Fadil, Yanto, dan Ani.
“Sebagian besar rumah yang rusak berada di garis paling dekat dengan bibir pantai. Dinding rumah jebol dan atap terangkat akibat hantaman air laut yang sangat kuat. Kami juga menemukan beberapa warga kehilangan perabotan rumah tangga yang terseret arus,” ujar AKP Feriyantoni, Sabtu (8/11/2025).
Ia menambahkan, setelah menerima laporan dari warga, pihak Polsek Kota Agung bersama BPBD Tanggamus, Basarnas, dan aparatur kelurahan langsung turun ke lokasi. Mereka melakukan identifikasi kerusakan, mengevakuasi warga terdampak, serta menyalurkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, air bersih, dan selimut bagi warga yang mengungsi.
“Kami bertindak cepat malam itu juga. Beberapa personel langsung dikerahkan untuk membantu evakuasi dan pengamanan di sekitar lokasi. Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan pihak kelurahan untuk mendirikan posko sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal,” lanjutnya.
Saat ini, kondisi air laut mulai surut, namun potensi pasang kembali masih tinggi. Berdasarkan informasi dari BMKG, fenomena pasang air laut ekstrem ini diprediksi masih bisa berlangsung hingga 16 November 2025 mendatang. Polsek Kota Agung telah menyiagakan personel tambahan untuk membantu warga di titik-titik rawan dan melakukan patroli rutin di sepanjang garis pantai guna memastikan keamanan warga.
“Kami terus memberikan imbauan agar warga tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya pasang susulan. Jangan lengah, apalagi bagi masyarakat yang rumahnya berada di area pesisir terbuka. Personel kami tetap siaga 24 jam untuk membantu masyarakat,” tegas Kapolsek.
Sementara itu, pihak BPBD Tanggamus juga tengah mendata lebih rinci kerugian material yang ditimbulkan akibat bencana tersebut. Selain kerusakan rumah, beberapa fasilitas umum seperti jalan lingkungan dan tanggul pantai juga mengalami kerusakan ringan akibat diterjang ombak. Pemerintah daerah berencana menyalurkan bantuan lanjutan setelah proses pendataan rampung.
Hingga Sabtu pagi (8/11/2025), kondisi di lokasi mulai berangsur normal. Warga yang mengungsi sebagian telah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan sisa lumpur dan puing bangunan. Namun, aparat kepolisian bersama BPBD dan relawan masih berjaga di area pesisir untuk memastikan keselamatan warga.
Peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat pesisir agar selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem. Pemerintah dan aparat terus mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan serta kesadaran terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu.***







