• Redaksi
  • Tentang Kami
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
No Result
View All Result
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
Selasa, Desember 23, 2025
No Result
View All Result
Saibetik.com
No Result
View All Result
Home Lampung Bandar lampung

Lirisisme Waktu dan Kepekaan Alam dalam Puisi “Senyum yang Mengalir di Antara Gugur” Karya Muhammad Alfariezie

Melda by Melda
30/10/2025
in Bandar lampung, HIBURAN
Lirisisme Waktu dan Kepekaan Alam dalam Puisi “Senyum yang Mengalir di Antara Gugur” Karya Muhammad Alfariezie

SAIBETIK- Puisi “Senyum yang Mengalir di Antara Gugur” karya Muhammad Alfariezie menghadirkan pengalaman membaca yang lembut namun penuh kedalaman filosofis. Karya ini tidak sekadar mengekspresikan emosi, melainkan juga membangun kesadaran pembaca akan kefanaan, perubahan, dan pentingnya menangkap momen sebelum semuanya berlalu.

Senyum yang Mengalir di Antara Gugur

Sebelum kembang gugur
melebur dengan sesuatu
yang subur, ingatlah
geraknya mengalirkan
senyum

BeritaTerkait

Puisi Romantis Kontemplatif Muhammad Alfariezie, Pengalaman Personal yang Universal

Ejek Teori Sumber Penderitaan Iwan Fals, Muhammad Alfariezie Hadirkan “Tuntunan Keinginan” yang Rasional dan Meditatif

Sebelum sungai mengering
menyisakan lumut dan batu,
rekamlah hijau teduh percik
dan gemerciknya

Sebelum jemu dan jauh
meninggalkanku, ingatlah
ladang bahagia kita telah
menyingkap warna rahasia

Kamu tentu tahu bagaimana
saya berusaha dan saya
paham semangatnya tumbuh
dari sana

2025

Tema dan Latar Rasa

Tema utama puisi ini adalah refleksi menjelang perpisahan, dengan nada meditatif yang mengajak pembaca untuk mengingat sebelum kehilangan menjadi nyata. Kata “sebelum” yang berulang menjadi poros penting struktur puisi, menandai kesadaran waktu yang terus bergerak dan mengingatkan manusia akan kefanaan segala sesuatu.

Alam yang digambarkan — kembang, sungai, ladang bahagia — berperan sebagai cermin jiwa. Ia bukan sekadar latar, melainkan medium yang mencerminkan perasaan manusia: mengalir, menua, dan meninggalkan kesan yang terus membekas. Dengan cara ini, puisi membangun dialog antara batin manusia dan siklus alam, menciptakan pengalaman kontemplatif yang halus.

Struktur dan Gaya Bahasa

Muhammad Alfariezie menggunakan paralelisme repetitif yang menciptakan ritme seperti mantra:
“Sebelum kembang gugur…”
“Sebelum sungai mengering…”
“Sebelum jemu dan jauh…”

Ritme ini memberikan sensasi meditasi yang menuntun pembaca ke ruang hening antara harapan dan perpisahan. Kalimat-kalimat pendek dan minim tanda baca memberikan kesan lembut namun sarat tekanan emosional yang tersirat. Gaya bahasa metaforis terlihat jelas dalam frasa seperti “melebur dengan sesuatu yang subur” dan “ladang bahagia kita telah menyingkap warna rahasia,” memperkuat dimensi paradoksal antara kefanaan dan kelanjutan hidup, antara kehilangan dan ingatan.

Diksi dan Imaji

Puisi ini kaya akan imaji visual dan auditori. Kata-kata seperti kembang, sungai, lumut, gemercik, dan ladang bahagia menghadirkan suasana teduh dan kontemplatif. Imaji visual seperti “kembang gugur” dan “hijau teduh percik” berpadu harmonis dengan imaji auditori seperti “gemerciknya,” menciptakan keseimbangan antara gerak dan diam, bunyi dan hening.

“senyum yang mengalir” menjadi simbol utama yang memadukan kebahagiaan dan keberlanjutan. Senyum di sini bukan sekadar ekspresi, tetapi juga representasi keteguhan dan penerimaan terhadap perjalanan waktu, sekaligus penanda keindahan yang terus mengalir meski waktu terus bergerak.

Nilai Emosional dan Filosofis

Nada melankolis hadir, tetapi tidak menyiratkan keputusasaan. Puisi ini menekankan pentingnya kesadaran sebelum kehilangan dan kemampuan manusia untuk menemukan makna dalam kefanaan. Bait terakhir, “Kamu tentu tahu bagaimana / saya berusaha dan saya paham / semangatnya tumbuh dari sana,” menutup puisi dengan afirmasi optimistis: meski menghadapi perubahan dan kehilangan, ada keteguhan hati dan kesadaran akan pertumbuhan yang terus berlangsung.

“Senyum yang Mengalir di Antara Gugur” adalah karya yang halus, reflektif, dan matang secara emosional. Muhammad Alfariezie berhasil menyatukan unsur alam, waktu, dan rasa kehilangan menjadi satu kesatuan puitik yang jernih. Kesederhanaannya justru menjadi kekuatan puisi ini — sebuah meditasi tentang kehidupan, kenangan, dan ketulusan untuk tetap tersenyum meski segala hal perlahan gugur. Karya ini tidak hanya menghadirkan pengalaman estetis, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan kepekaan diri terhadap waktu, alam, dan hubungan emosional dengan orang-orang serta dunia di sekitar mereka.***

Source: ALFARIEZIE
Tags: LiterasiSastraMuhammadAlfarieziePuisiIndonesiaPuisiLirikalSenyumYangMengalir
ShareTweetSendShare
Previous Post

Polisi Panjat Tower, Warga Bersatu Amankan Pelaku Pencurian Kabel di Rajabasa

Next Post

Bupati Pesawaran Tegaskan Akurasi Data Jadi Kunci Agar Bansos Tepat Sasaran: Jangan Sampai Warga Berhak Terlewat!

Next Post
Bupati Pesawaran Tegaskan Akurasi Data Jadi Kunci Agar Bansos Tepat Sasaran: Jangan Sampai Warga Berhak Terlewat!

Bupati Pesawaran Tegaskan Akurasi Data Jadi Kunci Agar Bansos Tepat Sasaran: Jangan Sampai Warga Berhak Terlewat!

Kapolri Pimpin Sertijab, Irjen Pol Helfi Assegaf Resmi Jadi Kapolda Lampung, Ini Pesan Penting Jenderal Listyo Sigit

Kapolri Pimpin Sertijab, Irjen Pol Helfi Assegaf Resmi Jadi Kapolda Lampung, Ini Pesan Penting Jenderal Listyo Sigit

Lapas Dharmasraya Tunjukkan Wajah Humanis: Layanan Kunjungan Keluarga WBP Berjalan Lancar dan Penuh Kehangatan

Lapas Dharmasraya Tunjukkan Wajah Humanis: Layanan Kunjungan Keluarga WBP Berjalan Lancar dan Penuh Kehangatan

Gejolak di Tubuh PDI Perjuangan Lampung: Sudin Terancam, Dua Kader Senior Disebut Punya Peluang Kuat Pimpin DPD

Gejolak di Tubuh PDI Perjuangan Lampung: Sudin Terancam, Dua Kader Senior Disebut Punya Peluang Kuat Pimpin DPD

Golkar Lampung Utara Ganti Nahkoda! Aprozi Alam Resmi Jadi Plt Ketua, Siap Gaspol Jalankan Mesin Partai

Golkar Lampung Utara Ganti Nahkoda! Aprozi Alam Resmi Jadi Plt Ketua, Siap Gaspol Jalankan Mesin Partai

No Result
View All Result

Berita Terbaru

Dua Polisi Dipecat Usai Sidang Etik Kasus Kalibata

19/12/2025

Alih Fungsi Terminal Panjang Jadi SMA Siger Tertahan

18/12/2025
Polres Tanggamus Tahan Kakon Atar Lebar Terkait Korupsi Dana Desa

Polres Tanggamus Tahan Kakon Atar Lebar Terkait Korupsi Dana Desa

18/12/2025
Relawan Al Quds Lampung Kembali Salurkan Bantuan untuk Bencana Sumatera

Relawan Al Quds Lampung Kembali Salurkan Bantuan untuk Bencana Sumatera

18/12/2025
118 Puisi Peduli Bencana Sumatera Terpilih, Buku “Tanda Cinta” Segera Terbit

118 Puisi Peduli Bencana Sumatera Terpilih, Buku “Tanda Cinta” Segera Terbit

18/12/2025
Saibetik.com

Saibetik.com bisa berkontribusi untuk pembangunan daerah, peningkatan ekonomi kerakyatan, mengajak masyarakat hidup sehat. Dengan membaca saibetik bisa lebih smart, trendy dan gaul.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved