SAIBETIK– Warga Pekon Pesanguan, Kecamatan Pematangsawa, digegerkan oleh insiden langka yang membuat bulu kuduk merinding. Dua ekor kambing milik seorang petani dilaporkan dimangsa oleh hewan buas, diduga beruang, Sabtu malam (25/10/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
Kapolsek Pematangsawa, Ipda Ahmad Rais, S.H., menjelaskan lokasi kejadian berada di area pegunungan yang sulit diakses kendaraan roda empat, sehingga proses evakuasi ternak dan pengamanan menjadi lebih menantang. “Kami menerima laporan adanya kambing yang hilang dan ditemukan dengan luka gigitan. Tim Polsek Pematangsawa saat ini sedang melakukan pendataan dan pengamanan lokasi,” ujar Ipda Ahmad Rais, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H., Minggu (26/10/2025).
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Pardi (52), petani setempat, yang melihat kedua kambingnya hilang dari kandang dan kemudian ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi awal. Dari hasil pendataan awal, korban hanya dua ekor kambing, namun kondisi luka yang terlihat pada tubuh ternak menimbulkan kekhawatiran akan potensi serangan berikutnya.
“Lokasi ini memang merupakan daerah pegunungan yang masih alami dan menjadi habitat berbagai satwa liar, termasuk beruang. Kami menghimbau warga untuk selalu waspada, menghindari mendekati area rawan, dan melaporkan kejadian mencurigakan,” tambah Ipda Ahmad Rais.
Polisi kini melakukan pemantauan intensif di sekitar lokasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah insiden serupa. Tak hanya itu, petani setempat juga diimbau untuk memperkuat kandang ternak dan menjaga lingkungan agar hewan liar tidak semakin sering muncul di permukiman.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya kewaspadaan di wilayah pegunungan, di mana interaksi antara manusia dan satwa liar bisa menimbulkan risiko. Selain itu, Polsek Pematangsawa menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama, dan pihaknya siap bergerak cepat jika terjadi gangguan serupa.
Warga setempat diharapkan mengikuti arahan polisi dan menjaga jarak dari habitat hewan liar agar keselamatan ternak dan diri tetap terjaga. Insiden ini juga menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah mitigasi yang lebih strategis, seperti patroli rutin dan edukasi masyarakat mengenai satwa liar.***







