SAIBETIK – Ratusan anak-anak Taman Kanak-Kanak (TK) beserta guru dan orang tua mereka memadati halaman Sesat Agung Nuo Balak, Komplek Rumah Dinas Bupati Lampung Tengah pada Rabu, 15 Oktober 2025. Mereka hadir dengan penuh semangat untuk mengikuti kegiatan Gebyar “Ayo Membatik” yang digelar oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) PGRI Kabupaten Lampung Tengah dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2025.
Acara berlangsung meriah dan penuh warna. Sejak pagi, tawa ceria anak-anak berpadu dengan aroma malam dan lilin batik yang khas. Mereka duduk berdampingan bersama para guru dan orang tua, memegang canting kecil dan kain putih yang siap mereka hias dengan motif batik kreasi sendiri. Tak hanya sekadar kegiatan seni, momen ini menjadi wadah pendidikan karakter yang menanamkan nilai kecintaan terhadap budaya bangsa sejak usia dini.
Hadir dalam acara tersebut Bunda PAUD Kabupaten Lampung Tengah, Indria Sudrajat Ardito Wijaya, Kepala Dinas Pendidikan Nur Rohman, Ketua IGTKI PGRI Provinsi Lampung Nisdaryati, Ketua PGRI Kabupaten Lampung Tengah Partila Umar, Ketua HIMAPUDI Novi Anita, serta para tamu undangan dari berbagai lembaga pendidikan dan organisasi guru di Lampung Tengah.
Dalam sambutannya, Bunda PAUD Lampung Tengah, Indria Sudrajat Ardito Wijaya, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pengurus IGTKI, baik di tingkat kecamatan, kabupaten, maupun provinsi, yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan edukatif dan penuh makna ini. Ia menekankan pentingnya mengenalkan batik sebagai identitas dan kebanggaan bangsa kepada anak-anak sejak usia dini.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita tidak hanya mengajarkan anak-anak tentang keterampilan membatik, tetapi juga menanamkan nilai cinta budaya dan kebanggaan terhadap karya bangsa sendiri. Membatik bukan hanya seni, tapi juga cara untuk menanamkan karakter cinta tanah air,” ujar Indria.
Ia menambahkan, kegiatan seperti ini dapat memperkuat pendidikan karakter dan membentuk generasi muda yang menghargai nilai-nilai budaya nasional. Menurutnya, mengenalkan batik sejak dini akan menjadi fondasi penting agar anak-anak tumbuh dengan rasa bangga terhadap identitas bangsa, di tengah derasnya arus globalisasi dan budaya luar.
Ketua IGTKI PGRI Kabupaten Lampung Tengah, Istuti, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan Gebyar Ayo Membatik merupakan program rutin yang digelar secara berjenjang mulai dari tingkat nasional hingga daerah. Ia menjelaskan bahwa pada 2 Oktober lalu, kegiatan membatik telah dilakukan secara serentak di seluruh TK se-Kabupaten Lampung Tengah, dan acara hari ini menjadi puncak perayaan tingkat kabupaten.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan budaya batik kepada anak sejak dini dengan penuh kesadaran, makna, dan kegembiraan. Anak-anak belajar sambil bermain, dan orang tua pun ikut berpartisipasi, sehingga tercipta suasana kebersamaan yang mendidik dan menyenangkan,” ungkap Istuti.
Selain kegiatan membatik bersama, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan menarik. Anak-anak TK Pembina Gunung Sugih menampilkan tarian daerah dengan kostum batik penuh warna, sementara guru-guru TK Kecamatan Gunung Sugih turut memeriahkan acara dengan pertunjukan tari kolaboratif. Tak hanya itu, pameran hasil karya membatik dari guru dan anak-anak PAUD juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Suasana semakin semarak saat lomba membatik bertema “Cinta Budaya, Cinta Indonesia” digelar. Anak-anak tampak antusias menggoreskan malam panas di atas kain dengan berbagai motif, mulai dari bentuk bunga, burung, hingga pola tradisional khas Lampung. Para orang tua yang mendampingi tampak bangga melihat anak-anak mereka berkreasi dengan penuh semangat.
Bunda PAUD Lampung Tengah berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti di momen perayaan saja. Ia menekankan bahwa pelestarian budaya batik harus menjadi bagian dari kegiatan pendidikan berkelanjutan di sekolah-sekolah PAUD dan TK. “Batik bukan sekadar kain. Di dalam setiap goresannya terdapat filosofi, kesabaran, dan cinta terhadap budaya. Mari kita tanamkan nilai itu kepada anak-anak agar kelak mereka menjadi generasi yang menghargai warisan bangsa,” tutur Indria.
Kegiatan Gebyar Ayo Membatik tahun ini menegaskan komitmen bersama antara pendidik, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia. Melalui tangan-tangan kecil para anak TK di Lampung Tengah, semangat mencintai batik terus menyala, membawa harapan bahwa warisan luhur bangsa ini akan tetap hidup dan dikenang sepanjang masa.***