SAIBETIK – Dalam Upaya Memperkuat Sinergi Lintas Sektor Untuk Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Lampung Selatan Menyelenggarakan Pelatihan Dan Simulasi Kebakaran Bagi Jajaran Tni Kodim 0421/Ls, Yang Digelar Di Aula Parikesit Makodim 0421/Ls. Kegiatan Ini Dihadiri Langsung Oleh Kepala Damkarmat Lampung Selatan, M. Sefri Masdian, Yang Memimpin Materi Pelatihan Bersama Tim Pemadam Lainnya. Dari Pihak Tni, Dandim 0421/Ls Letkol Kav. Mochammad Nuril Ambiyah Diwakilkan Oleh Pasi Ops Lettu (Inf) Edi Alpian, Didampingi Seluruh Babinsa Se-Kabupaten Lampung Selatan Sebagai Peserta.
Kegiatan Ini Mengusung Tema “Latihan Aplikasi Teritorial Sistem Blok Penanggulangan Kebakaran Hutan Dan Lahan Ta. 2025,” Dengan Fokus Memperkuat Kemampuan Personel Dalam Menghadapi Kebakaran Hutan, Lahan, Dan Pemukiman. Pelatihan Ini Menjadi Bagian Dari Strategi Terpadu Pemerintah Daerah Bersama Tni Dan Masyarakat Dalam Mengurangi Risiko Kebakaran Yang Kerap Terjadi Di Wilayah Lampung Selatan.
Tni Siap Perkuat Penanggulangan Kebakaran
Lettu Inf. Edi Alpian Menyampaikan, Pelatihan Ini Sangat Penting Mengingat Wilayah Teritorial Kodim 0421/Ls Yang Luas Serta Banyaknya Kawasan Hutan Dan Lahan Terbuka Yang Rawan Kebakaran. Ia Menekankan Peran Vital Babinsa Sebagai Garda Terdepan Yang Langsung Berinteraksi Dengan Masyarakat Dan Memiliki Tanggung Jawab Menjaga Keamanan Wilayah Dari Ancaman Karhutla.
“Terima Kasih Kami Sampaikan Kepada Damkar Yang Telah Memberikan Materi Penting Ini. Babinsa Memiliki Peran Strategis Karena Sebagian Wilayah Binaannya Masih Memiliki Lahan Luas Yang Rawan Kebakaran,” Ujar Edi Alpian.
Damkarmat Perkuat Kolaborasi Dan Kesiapsiagaan
Kepala Damkarmat Lampung Selatan, M. Sefri Masdian, Menjelaskan Bahwa Wilayah Kerja Damkar Mencakup Area Seluas 2.000 Km² Di 17 Kecamatan. Meski Begitu, Jumlah Personel Dan Pos Pemadam Masih Terbatas, Sehingga Kolaborasi Lintas Sektor Sangat Dibutuhkan. Saat Ini, Damkar Memiliki Lima Pos Pemadam Di Kalianda, Natar, Jati Agung, Tanjung Bintang, Dan Sidomulyo, Serta Membentuk Balakar (Barisan Relawan Pemadam Kebakaran) Untuk Mempercepat Respons Di Lapangan.
Sefri Menekankan Bahwa Sebagian Besar Kebakaran Hutan Dan Lahan Disebabkan Oleh Aktivitas Manusia, Baik Disengaja Maupun Tidak, Seperti Pembukaan Lahan, Kelalaian Membuang Puntung Rokok, Atau Api Unggun Yang Tidak Dipadamkan. Khusus Di Lampung Selatan, Konflik Antara Masyarakat Dan Perusahaan Tidak Menjadi Penyebab Utama Kebakaran.
“Dukungan Semua Elemen Masyarakat Dan Tni Sangat Dibutuhkan Untuk Menjaga Bumi Khagom Mufakat Dari Ancaman Kebakaran,” Tambahnya.
Dampak Karhutla Dan Upaya Pencegahan
Karhutla Menimbulkan Dampak Luas, Mulai Dari Kerusakan Ekologis Seperti Hilangnya Keanekaragaman Hayati Dan Degradasi Lahan, Gangguan Kesehatan Akibat Asap Dan ISPA, Kerugian Ekonomi Di Sektor Pertanian, Transportasi, Serta Pariwisata, Hingga Dampak Sosial Seperti Terganggunya Aktivitas Masyarakat. Pencegahan Dilakukan Melalui Patroli Rutin, Pengelolaan Vegetasi, Manajemen Air, Sosialisasi, Serta Penerapan Teknologi Deteksi Dini Dan Sistem Peringatan Dini.
Sefri Menambahkan, Penegakan Hukum Bagi Pelaku Pembakaran Lahan Juga Menjadi Langkah Penting. Sesuai Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan, Pelaku Pembakaran Hutan Dan Lahan Dapat Dikenakan Sanksi Tegas. “Sinergi Antara Pemerintah Daerah, Tni, Masyarakat, Dan Relawan Adalah Kunci Utama Menjaga Wilayah Dari Bahaya Kebakaran. Pelatihan Ini Menjadi Langkah Nyata Memperkuat Kesiapsiagaan Kita,” Ujarnya.
Simulasi Kebakaran Jadi Pembelajaran Praktis
Setelah Sesi Materi, Damkarmat Menurunkan Armada Pemadam Andalan Bernama Krakatau 01, Dan Bersama Para Babinsa Kodim 0421/Ls Menggelar Simulasi Menghadapi Kebakaran Hutan, Lahan, Dan Permukiman. Simulasi Ini Dirancang Untuk Memberikan Pengalaman Langsung Dalam Penanganan Kebakaran, Termasuk Teknik Pemadaman, Koordinasi Tim, Penggunaan Alat, Dan Evakuasi Warga Bila Diperlukan. Kegiatan Ini Juga Menjadi Ajang Menguji Koordinasi Lintas Sektor Antara Damkar, Tni, Babinsa, Dan Relawan.
Melalui Pelatihan Dan Simulasi Ini, Diharapkan Seluruh Elemen Yang Terlibat Dapat Lebih Siap Menghadapi Potensi Kebakaran, Mempercepat Respon Di Lapangan, Dan Meminimalisir Kerugian. Kolaborasi Yang Kuat Antara Pemerintah Daerah, Tni, Masyarakat, Dan Relawan Menjadi Pondasi Utama Dalam Menjaga Lampung Selatan Dari Ancaman Kebakaran Hutan, Lahan, Dan Permukiman.***