SAI BETIK – Hari Batik Nasional 2 Oktober 2025 menjadi momen istimewa yang memancarkan kebanggaan Kabupaten Tanggamus. Taman Wisata Way Lalaan yang asri dan rindang dipilih sebagai lokasi perayaan, menghadirkan suasana yang syahdu sekaligus meriah. Bunda PAUD Kabupaten Tanggamus, Dra. Hj. Siti Mahmudah Saleh Asnawi, M.Pd., hadir dalam acara tersebut, membawa semangat budaya dan edukasi kepada ratusan peserta yang hadir.
Acara bertajuk “Ayo Membatik”, inisiasi IGTKI-PGRI Kabupaten Tanggamus, dihadiri lebih dari 800 peserta, termasuk guru TK, siswa, dan wali murid dari berbagai penjuru Kota Agung. Kehadiran mereka bukan sekadar seremonial, tetapi sebagai deklarasi nyata cinta terhadap warisan budaya bangsa. Suasana Taman Wisata Way Lalaan yang biasanya tenang seketika hidup dengan energi kreatif dan antusiasme tinggi.
Dalam sambutannya, Bunda PAUD menekankan bahwa batik bukan hanya kain hias, tetapi simbol filosofi dan identitas budaya yang diakui dunia. “Batik Tanggamus adalah cerminan identitas pesisir yang memesona. Setiap motif, dari Belah Ketupat, Lumba-Lumba yang lincah, hingga Bunga Kamphai dan Sanggi, menarasikan sejarah dan kearifan lokal yang harus dicintai dan dijaga,” ujar beliau. Bunda PAUD mengajak seluruh peserta untuk menjadikan batik motif Tanggamus sebagai busana jati diri, menampilkan karakter santun, etis, dan mencerminkan etika luhur bangsa.
Acara semakin semarak ketika Bunda PAUD meresmikan kegiatan dengan ucapan bismillahirrahmaanirrahiim, menandai dimulainya praktik membatik. Para peserta diajak langsung mencelupkan kain ke malam dan pewarna alami, sambil belajar teknik membatik tradisional. Aktivitas ini tidak hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga menanamkan nilai kesabaran, ketelitian, dan kecintaan terhadap budaya lokal.
Selain praktik membatik, perayaan ini juga menyoroti peran guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Penampilan anak-anak TK yang membacakan pantun mengangkat derajat para pendidik dan memberikan apresiasi terhadap dedikasi mereka. Pantun tersebut menekankan bahwa keberhasilan anak-anak tidak lepas dari kerja keras guru yang membimbing dengan kasih sayang dan profesionalisme:
Anak TK cita-citanya hebat luar biasa
Ingin jadi tentara, ingin jadi dokter
Guru TK harus pintar dan serba bisa
Biar sukses mendidik anak berkarakter
Muridnya pintar dan lucu-lucu
Gurunya baik hati dan penyayang
Keberhasilan anak karena jasa guru
Jasa guru akan selalu kami kenang
Bunda PAUD menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar promosi kain batik, tetapi juga momentum untuk menanamkan kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal. Dengan melibatkan anak-anak dan guru dalam praktik langsung, perayaan Hari Batik Nasional di Tanggamus menjadi sarana edukasi, penguatan identitas budaya, serta pembentukan karakter generasi penerus yang mencintai warisan leluhur.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Tanggamus untuk terus melestarikan budaya melalui program kreatif yang menyenangkan, sehingga nilai-nilai lokal tetap hidup dan dikenang sepanjang masa.***










