SAIBETIK – Kepolisian Resor (Polres) Pringsewu mengambil langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan mengawal pengembangan wisata budaya di daerahnya. Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunnus Saputra, memimpin pertemuan penting dengan pimpinan cabang perbankan besar di Kabupaten Pringsewu, Rabu (1/10/2025), di Mapolres Pringsewu.
Pertemuan ini dihadiri pimpinan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) seperti BRI, BNI, Mandiri, dan BSI. Diskusi utama membahas optimalisasi penyaluran kredit bagi masyarakat, khususnya terkait dana pemerintah sebesar Rp200 triliun yang selama ini mengendap di Bank Indonesia. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan aliran modal tepat sasaran, terutama bagi pengusaha kecil dan menengah.
AKBP Yunnus menekankan peran vital perbankan dalam memperlancar akses pembiayaan sekaligus mencegah praktik diskriminatif dalam pemberian kredit. “Harus dicegah diskriminasi. Jangan sampai hanya pengusaha besar yang diuntungkan, sementara pelaku usaha kecil kesulitan. Kesempatan yang adil harus terbuka bagi semua warga untuk berkembang,” tegasnya.
Dalam diskusi, Kapolres menyoroti empat kendala utama yang kerap menghambat masyarakat dalam mengakses kredit, yaitu:
1. Proses pengurusan NPWP di kantor pajak yang terkadang rumit dan memakan waktu,
2. Kelengkapan administrasi di tingkat kelurahan yang belum maksimal,
3. Data publik yang tidak mutakhir di Badan Pertanahan Nasional (BPN),
4. Tingginya biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) di pemerintah daerah.
AKBP Yunnus menegaskan, semua kendala ini akan menjadi atensi khusus kepolisian. Polres Pringsewu akan mengawasi dan memastikan tidak ada oknum maupun sistem yang memperlambat pengembangan usaha masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa pengusaha kecil bisa mendapatkan akses kredit tanpa terhambat birokrasi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kapolres menegaskan komitmen jangka panjang Polres Pringsewu untuk mendorong terwujudnya ikon wisata budaya Pringsewu. Proyek ini dinilai strategis untuk meningkatkan perekonomian lokal sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. “Prioritas kami adalah pengusaha kecil. Kami akan mengawal mereka dari awal hingga pengembangan usahanya, termasuk proses pengajuan kredit perbankan, agar tidak terkendala birokrasi,” jelas AKBP Yunnus.
Hadir dalam pertemuan ini, pimpinan cabang Bank Mandiri Pringsewu Dian Fahlevi, Bank BNI Yudi Saputra, MRMTL Bank BSI Thawap Nasution, dan pimpinan Bank BRI Pringsewu M. Syarifudin. Pertemuan ini diharapkan menjadi awal sinergi antara kepolisian, perbankan, dan masyarakat dalam membangun ekosistem ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan.***