SAIBETIK – Pemerintah Kabupaten Tanggamus semakin menunjukkan komitmennya dalam mendorong sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi daerah. Pada Rabu (1/10/2025) pagi, Bupati Tanggamus Drs. Moh. Saleh Asnawi menerima audiensi dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia di ruang rapat utama Setdakab. Pertemuan ini menjadi momen penting untuk membahas strategi peningkatan produktivitas, hilirisasi produk pertanian, dan penguatan infrastruktur pertanian di kabupaten yang mayoritas warganya berprofesi sebagai petani.
Audiensi yang dimulai pukul 10.00 WIB ini dihadiri langsung oleh Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Isralludin beserta jajaran pengurus, yakni Bonar Margiant (Bendahara DPD), Kusnandar, M. Agus, serta dari DPW Tani Merdeka Indonesia hadir Fikri (Ketua), Dedi (Sekretaris), Aliunsyah, Hadi Asni, dan Ali Jaya. Dari pihak Pemkab Tanggamus, turut mendampingi Bupati Wakil Ketua I DPRD Rangga Putra Hakim, Asisten II Hendra Wijaya Mega, dan Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH).
Dalam pertemuan ini, organisasi Tani Merdeka Indonesia menyampaikan dua isu strategis yang menjadi perhatian utama. Pertama, mengenai hilirisasi produk pertanian di Tanggamus. Para petani tidak hanya ingin menjual bahan mentah, tetapi juga mampu mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah, seperti kopi bubuk, olahan sayur siap saji, maupun produk hortikultura lain yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Kedua, terkait kebutuhan penguatan infrastruktur pertanian dan penyediaan alat serta mesin pertanian (Alsintan) untuk mendukung produktivitas dan efisiensi kerja para petani di lapangan.

Bupati Tanggamus Drs. Moh. Saleh Asnawi menegaskan bahwa aspirasi tersebut sejalan dengan program Pemkab yang menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas pembangunan daerah. “Kami sangat mengapresiasi masukan dari Tani Merdeka Indonesia. Hilirisasi produk pertanian adalah kunci agar petani kita tidak hanya menjadi penjual bahan mentah, tetapi juga pelaku utama dalam rantai nilai. Untuk kebutuhan infrastruktur dan alsintan, kami akan kaji bersama OPD terkait agar dapat masuk dalam skala prioritas pembangunan. Saat ini, Pemkab juga tengah menyiapkan hilirisasi kopi di Pekon Kedaloman dan pembuatan kopi bubuk di Pekon Pariaman,” ujarnya.
Bupati juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan organisasi petani untuk memastikan program pembangunan pertanian berjalan efektif. Ia berharap implementasi program hilirisasi ini dapat membuka peluang usaha baru, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia, Fikri, menambahkan bahwa pihaknya siap bersinergi penuh dengan Pemkab Tanggamus dalam melaksanakan program-program pertanian. “Kami hadir bukan hanya untuk menyampaikan aspirasi, tetapi juga siap terlibat dalam implementasi program. Harapan kami, sinergi ini bisa membawa kemajuan nyata bagi petani di Tanggamus. Insya Allah, akhir tahun 2025 akan ada bantuan combine dari Kementerian Pertanian untuk Kabupaten Tanggamus,” ungkap Fikri.

Audiensi berlangsung hangat, penuh diskusi konstruktif, dan ditandai dengan pertukaran ide mengenai strategi hilirisasi, penggunaan Alsintan, serta pembangunan infrastruktur pertanian yang terintegrasi. Bupati dan jajaran pengurus Tani Merdeka sepakat untuk memperkuat kerja sama yang berkelanjutan, dengan fokus pada peningkatan kapasitas petani, inovasi teknologi pertanian, dan pengembangan pasar lokal maupun nasional.
Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen bersama antara Pemkab Tanggamus dan Tani Merdeka Indonesia untuk memperkuat sinergi dalam membangun sektor pertanian yang modern, produktif, dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tanggamus dan menjadikan kabupaten ini sebagai model pertanian yang inovatif di Lampung.***









