INSIDE POLITIK – Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) kembali melakukan monitoring dan evaluasi (monev) proyek rekonstruksi jalan provinsi di Kabupaten Lampung Tengah, Senin (8/9/2025). Kegiatan ini menyasar beberapa ruas jalan vital, termasuk Gunung Sugih – Padang Ratu dan Padang Ratu – Pekurun Udik, sekaligus meninjau lokasi usulan pembangunan untuk Tahun 2026 guna memastikan konektivitas antar wilayah semakin mantap.
Kepala Dinas BMBK Provinsi Lampung, M. Taufiqullah, menegaskan bahwa monev ini tidak hanya untuk memantau progres, tetapi juga memastikan kualitas pekerjaan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan. “Melalui tindakan ini, kita dapat memastikan pembangunan jalan provinsi dilakukan dengan benar dan tepat, sehingga memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” ujar Taufiqullah kepada wartawan.
Ia menjelaskan, kegiatan monitoring dilakukan secara rutin dan teliti bersama tim pengawas proyek dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Dengan pengawasan yang ketat, diharapkan hasil pembangunan jalan provinsi memenuhi harapan masyarakat, berkualitas, aman bagi pengguna, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. “Transportasi barang dan jasa menjadi lebih lancar dan efisien, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Taufiqullah memaparkan perkembangan terbaru beberapa ruas jalan. Untuk Jalan Gunung Sugih – Padang Ratu sepanjang 2.300 meter, progres pembangunan sudah mencapai 80 persen. Aspal sudah digelar secara menyeluruh, tinggal menyelesaikan pasangan drainase dan rabat. “Kualitas campuran aspal juga sudah sesuai standar karena dilakukan trial binder agar jalan lebih kuat, tahan lama, dan nyaman dilalui,” jelasnya.
Sementara itu, rekonstruksi Jalan Padang Ratu – Pekurun Udik sepanjang 1.150 meter menggunakan rigid beton FS.45 dan tengah dikebut pembangunannya. Saat ini, pembangunan berada di spot pertama sepanjang 600 meter di Pekon Negeri Katon dan Negeri Agung. Tahap kedua sepanjang 550 meter di Pekon Tanjung Ratu menjadi prioritas untuk memastikan kualitas jalan tetap terjaga.
Taufiqullah menekankan, jalan mantap bukan sekadar infrastruktur fisik, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam mendukung mobilitas masyarakat, distribusi barang, dan konektivitas antarwilayah. “Impian memiliki infrastruktur yang baik dan aman kini perlahan menjadi kenyataan,” pungkasnya.
Selain rekonstruksi, Pemerintah Provinsi Lampung telah mengalokasikan anggaran besar untuk penanganan jalan dan jembatan di Lampung Tengah pada 2025. Terdapat 12 kegiatan utama, di antaranya: rekonstruksi jalan Seputih Surabaya – Sadewa, Wates – Metro, Gunung Sugih – Padang Ratu, Padang Ratu – Pekurun Udik, Padang Ratu – Kalirejo, Gunung Sugih – Kota Gajah, rehabilitasi Metro – Kota Gajah, dan pembangunan box culvert Gunung Sugih – Padang Ratu – Pekurun Udik.
Empat proyek masuk Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Gubernur – Wakil Gubernur Lampung, yakni: rekonstruksi Bandar Jaya – Sp. Mandala senilai Rp13,2 miliar, Kalirejo – Bangunrejo senilai Rp15,6 miliar, Padang Ratu – Kalirejo senilai Rp5,65 miliar, dan pembangunan Box Culvert Way Pubian senilai Rp950 juta.
Dengan pengawasan ketat dan perencanaan matang, proyek rekonstruksi jalan ini diharapkan dapat selesai tepat waktu, meningkatkan kualitas transportasi, memperlancar distribusi barang dan jasa, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Lampung Tengah secara berkelanjutan.***