SAIBETIK– Kegiatan reses anggota DPRD Pringsewu yang berlangsung di Kecamatan Pringsewu Utara menjadi ruang aspirasi masyarakat untuk menyampaikan berbagai keluhan, khususnya terkait kondisi infrastruktur yang dinilai memperihatinkan.
Sejumlah warga mengungkapkan keresahan mereka atas kondisi jalan yang rusak parah di beberapa titik, sehingga menyulitkan aktivitas sehari-hari, baik untuk ke sekolah, bekerja, maupun berdagang. Selain itu, persoalan drainase yang tidak berfungsi maksimal juga menimbulkan genangan air saat musim hujan, sehingga memperparah kerusakan jalan dan mengancam kesehatan warga akibat potensi munculnya penyakit.
Dalam kesempatan itu, warga menekankan agar pemerintah daerah dan DPRD tidak hanya mendengar keluhan, tetapi benar-benar memberikan solusi nyata. Mereka berharap adanya alokasi anggaran yang jelas dan perencanaan pembangunan yang tepat sasaran, sehingga masalah infrastruktur ini bisa segera diatasi.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD yang hadir menyatakan akan menindaklanjuti aspirasi masyarakat melalui pembahasan di tingkat dewan. Mereka berjanji akan memperjuangkan usulan perbaikan infrastruktur ini masuk ke dalam rencana pembangunan daerah. Namun, sejumlah warga tetap memberikan catatan kritis bahwa janji politik harus dibuktikan dengan aksi nyata, bukan sekadar retorika saat reses.
Isu jalan rusak dan drainase buruk di Pringsewu Utara mencerminkan problem klasik yang kerap berulang di berbagai wilayah. Minimnya pengawasan, lemahnya koordinasi antarinstansi, serta keterbatasan anggaran sering dijadikan alasan lambatnya penanganan. Kondisi ini menimbulkan ketidakpuasan masyarakat yang merasa hak mereka atas infrastruktur layak masih diabaikan.
Dengan adanya momentum reses, warga berharap DPRD mampu memainkan perannya secara optimal sebagai wakil rakyat, bukan hanya menyalurkan aspirasi, tetapi juga mengawal hingga terealisasinya kebijakan pembangunan yang berpihak pada masyarakat.***