SAIBETIK – Wakil Bupati Lampung Selatan, M. Syaiful Anwar, menghadiri Lomba Seni Bela Diri Pencak Silat tingkat anak-anak hingga dewasa yang diselenggarakan oleh DPD Kebudayaan Seni Tari (Kesti) Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir Lampung Selatan. Acara berlangsung di halaman GOR Way Handak, Kalianda, pada Selasa, 19 Agustus 2025, sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Selain Wabup, kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Supriyanto, Staf Ahli Bupati Bidang Keuangan, Achmad Herry, serta Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga, Yespi Cory. Ribuan masyarakat dan peserta dari berbagai usia menyaksikan lomba yang sarat nilai budaya dan sportivitas ini.
Dalam sambutannya, Ketua DPD Kesti TTKKDH Lampung Selatan, Rudi Topan, menekankan bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga, melainkan warisan budaya bangsa yang sarat makna. Setiap gerakan, menurut Rudi, mencerminkan disiplin, keberanian, sportivitas, serta semangat persaudaraan yang tinggi. Ia menambahkan, pencak silat merupakan cerminan karakter bangsa yang menjunjung tinggi kehormatan, persatuan, dan solidaritas.
Rudi berharap lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi antarpeserta sekaligus menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni bela diri tradisional Indonesia. “Kegiatan seperti ini menjadi sarana pendidikan karakter, membentuk anak-anak yang tangguh, berdisiplin, dan menghormati nilai-nilai budaya,” ujar Rudi.
Wakil Bupati Lampung Selatan, M. Syaiful Anwar, mewakili Bupati Lampung Selatan, menyampaikan apresiasi dan mendukung agar kegiatan ini terus digelar secara berkesinambungan. Ia menekankan bahwa seni dan olahraga tradisional memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang cerdas dan berkarakter.
Selain itu, Wabup Syaiful menyinggung sinergi antara pencak silat dengan program unggulan Pemkab Lampung Selatan, yaitu Agro Eduwisata. Ia menjelaskan, kegiatan pencak silat bisa digelar di lokasi-lokasi wisata, sehingga sekaligus mempromosikan potensi pariwisata daerah. “Dengan menggabungkan olahraga tradisional dan wisata, kita dapat melestarikan budaya sekaligus meningkatkan ekonomi lokal,” kata Wabup Syaiful.
Wabup Syaiful menambahkan bahwa pengembangan seni bela diri tradisional merupakan bagian dari upaya membentuk generasi yang tangguh, cerdas, dan berkarakter. Melalui olahraga seperti pencak silat, anak-anak dan remaja dapat belajar disiplin, kerja sama, dan keberanian, sekaligus menumbuhkan rasa cinta pada budaya bangsa. Ia berharap, melalui kegiatan ini, generasi muda Lampung Selatan akan lebih mengenal dan menghargai warisan budaya yang menjadi identitas bangsa.***