SAIBETIK — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Komandan Korem 043/Garuda Hitam Brigjen TNI Haryatana memimpin Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan (TMP) Tanjung Karang, Bandar Lampung, Sabtu (16/8/2025) dini hari.
Kegiatan yang berlangsung tepat pukul 00.00 WIB ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai unsur. Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Marindo Kurniawan yang mewakili Gubernur Rahmat Mirzani Djausal, jajaran Forkopimda, unsur TNI-Polri, Satpol PP, Pramuka, organisasi masyarakat, serta pejabat dari berbagai instansi pemerintah.
Apel kehormatan ini dimulai dengan prosesi penghormatan kepada arwah para pahlawan. Cahaya obor yang menyala di sekeliling makam menambah suasana khidmat dan penuh haru. Seluruh peserta larut dalam keheningan saat mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa. Brigjen TNI Haryatana dalam amanatnya menegaskan bahwa kemerdekaan yang diraih saat ini merupakan hasil pengorbanan para pendahulu yang rela berjuang dengan darah dan nyawa.
“Apel Kehormatan dan Renungan Suci bukan hanya seremonial, tetapi momentum untuk mengingat, menghargai, dan melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan karya nyata bagi bangsa,” ujar Haryatana.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan pembacaan teks apel kehormatan, doa bersama, serta peletakan karangan bunga sebagai simbol penghormatan kepada para kusuma bangsa. Semua prosesi dilakukan dengan penuh khidmat, menunjukkan kesungguhan dalam menjaga nilai-nilai luhur perjuangan kemerdekaan.
Bagi masyarakat Lampung, acara ini memiliki arti penting sebagai pengingat bahwa semangat kebangsaan harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda. Suasana hening di TMP Tanjung Karang malam itu seolah menghadirkan kembali semangat perjuangan para pahlawan yang bersemayam di sana.
Apel Kehormatan dan Renungan Suci yang rutin digelar setiap tahun menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ini menjadi salah satu tradisi yang tetap dipertahankan, bukan hanya sebagai wujud penghormatan, tetapi juga sarana memperkuat rasa nasionalisme dan cinta tanah air di tengah masyarakat.***