SAIBETIK— Dua pelajar berbakat, Yuvanka Fransiska dari SMP Xaverius 2 dan Salsabila Nazwa Syifa dari SMAN 10 Bandar Lampung, berhasil menyabet juara 1 dalam Lomba Menulis Resensi Buku yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Selasa (15/7/2025), di Nuwo Baca Zainal Abidin Pagaralam.
Karya mereka dinilai paling unggul dalam mengulas dua buku ajar lokal, yakni “Metode Pembelajaran Pisaan Lampung Pendekatan Musikal” karya Farida Aryani dan “Monograf Lampung Lampau” karya Arman AZ. Lomba ini diikuti oleh 50 pelajar tingkat SMP dan SMA se-Bandar Lampung, dari sekolah negeri maupun swasta.
Tak hanya Yuvanka dan Salsabila, sejumlah pelajar lainnya juga mencuri perhatian dewan juri. Juara 2 dan 3 untuk tingkat SMP diraih oleh Davina Adzkiah Halimah (SMP Kartika-II 2) dan Afifa Nur Sabrina (SMP Al-Kautsar). Sementara di kategori SMA, penghargaan diraih oleh Muhammad Syahid Al Haqi (SMAN 9) dan Citra Yunita (SMAN 7).
Penilaian Juri: Unik, Tapi Harus Tertib
Ketua dewan juri Fitri Angraini menekankan pentingnya sistematika dan kepatuhan terhadap aturan lomba. “Ada naskah yang sangat bagus tapi melampaui batas panjang tulisan. Itu menjadi catatan penting,” ujar Direktur Lamban Sastra itu.
Fitri juga mengapresiasi kreativitas peserta dalam membuat judul resensi. “Beberapa judul sangat menarik, tapi ada juga yang justru kurang menggugah minat baca. Padahal, judul itu kunci awal ketertarikan pembaca,” tambahnya.
Sementara itu, Erwin Wibowo, salah satu juri lainnya, berpesan kepada peserta untuk membaca buku secara berulang sebelum menulis resensi agar penilaian terhadap isi lebih matang dan tajam.
Promosi Literasi Sejak Dini
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Riski Sofyan, menyampaikan bahwa lomba ini bertujuan bukan hanya untuk kompetisi, melainkan mendorong pelajar agar terbiasa membaca kritis dan menulis reflektif.
“Ini bukan soal menang atau kalah, tapi bagaimana mereka bisa tumbuh sebagai pembaca aktif yang juga mampu memberi umpan balik bagi penulis dan penerbit,” ujar Riski yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lampung.
Ketua Pelaksana Lomba, Yanti Hakim, menjelaskan bahwa masing-masing jenjang diberikan buku yang berbeda untuk diulas. Peserta SMP mengulas buku tentang metode pembelajaran khas Lampung, sedangkan peserta SMA mengulas monograf sejarah budaya Lampung. Setiap peserta diminta menilai isi, gaya penyajian, hingga relevansi buku untuk pembaca umum.***