SAIBETIK— Semarak budaya dan semangat kebersamaan menyatu dalam perayaan Dirgahayu ke-165 Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Mengusung tema “Menuju Desaku Maju”, desa ini menggelar karnaval budaya dan pertunjukan tari kreasi, Sabtu (12/7/2025), yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Kegiatan yang dipusatkan di Halaman Rumah Makan Gunung Nago itu menjadi wadah bagi warga untuk menunjukkan kekayaan budaya sekaligus mempererat silaturahmi antarwarga.
“Ini bukan sekadar perayaan ulang tahun desa. Karnaval ini adalah bentuk keseriusan kita dalam melestarikan budaya, memperkuat identitas, dan mendorong kemajuan desa,” ujar Camat Teluk Pandan, Salpani, usai mengikuti karnaval.
Salpani menjelaskan, usia Desa Sukajaya Lempasing yang mencapai 165 tahun menjadi bukti kedewasaan sejarah dan budaya desa tersebut. Ia menekankan bahwa kegiatan budaya ini juga menjadi cermin dari pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pelestarian nilai-nilai lokal.
“Dengan sinergi kecamatan dan pemerintah desa, acara seperti ini harus terus digalakkan sebagai simbol komitmen kita bersama untuk menjaga budaya di tengah derasnya arus globalisasi,” tambahnya.
Ia juga mengimbau seluruh kepala desa di Teluk Pandan agar menjalin koordinasi intensif dengan pihak kecamatan dan kabupaten untuk mendukung setiap kegiatan kemasyarakatan.
Sementara itu, Kepala Desa Sukajaya Lempasing, Edy Susanto, menyampaikan bahwa keberhasilan acara ini merupakan hasil kerja kolektif masyarakat yang berkomitmen menjaga budaya sekaligus memajukan desanya.
“Kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi warga. Setiap tarian, setiap kostum adat, punya makna yang mendalam tentang jati diri kita,” katanya.
Edy juga menyoroti pentingnya kegiatan semacam ini sebagai sarana promosi potensi lokal. Karnaval budaya menjadi magnet wisata yang mampu menarik perhatian publik terhadap keunikan desa, sekaligus memberi dampak positif terhadap perekonomian warga.
“Dengan menampilkan ragam budaya Nusantara, dari pakaian adat hingga kuliner khas, kita tidak hanya menghibur, tapi juga memperkenalkan Sukajaya Lempasing ke panggung nasional,” imbuhnya.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya menjaga semangat gotong royong dan nilai-nilai kearifan lokal, terutama di kalangan generasi muda, agar warisan budaya tak tergerus modernisasi.
“Karnaval ini bukan akhir, melainkan langkah awal dari gerakan budaya berkelanjutan untuk kemajuan desa. Kita jaga budaya, kita jaga jati diri,” tutup Edy penuh semangat.
Perayaan ini ditutup dengan berbagai pertunjukan seni tradisional, bazar kuliner lokal, pembagian doorprize, dan parade kostum adat dari berbagai daerah, yang semakin mempertegas semangat keberagaman dan kebersamaan masyarakat Desa Sukajaya Lempasing. ***