SAIBETIK— Hari pertama pendaftaran di SMA Siger 3 Bandar Lampung, Selasa (9/7/2025), langsung diserbu warga. Kurang dari empat jam setelah pengumuman beredar, puluhan orang tua telah datang untuk mendaftarkan anak mereka. Antusiasme tinggi ini bahkan membuat sejumlah wali murid membatalkan pendaftaran di sekolah swasta.
Salah satunya adalah Edi Gunawan Surya, warga Jl. Bukit, Kota Baru, Tanjungkarang Timur, yang datang pagi-pagi ke lokasi setelah mendapat kabar dari grup WhatsApp.
“Saya baru tahu sekitar jam 6 pagi dari grup WA, langsung ajak anak ke sini supaya kebagian,” ujarnya.
Padahal, sehari sebelumnya, Edi sudah mendaftarkan anaknya ke sekolah swasta. Namun begitu mendengar kabar dibukanya SMA Siger—sekolah gratis gagasan Wali Kota Bandar Lampung—ia langsung beralih.
“Kemarin udah daftar di swasta. Tapi begitu tahu ini dibuka, langsung siapin berkas. Ini lebih dekat dari rumah juga,” jelasnya.
Meski belum melengkapi semua dokumen, seperti surat keterangan tidak mampu dan domisili, Edi tetap diterima untuk melanjutkan proses besok.
“Enggak ada pungutan dan prosesnya simpel. Saya tetap harus balik lagi besok bawa suratnya, tapi alhamdulillah berkas sudah diterima,” tambahnya.
Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemkot Bandar Lampung atas perhatian kepada masyarakat kecil, sembari memberi catatan kepada sekolah swasta.
“Saya berharap sekolah swasta juga bisa tingkatkan kualitas, supaya bisa bersaing sehat dengan sekolah Siger,” tegasnya.
Belajar Siang, Guru Lengkap
Dina, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMA Siger 3, mengatakan bahwa pembelajaran masih dilakukan pada siang hari karena menumpang di gedung SMPN 44 Bandar Lampung di Jl. Pulau Buton, Gunung Sulah, Way Halim.
“Saat ini ada 18 guru dan 18 mata pelajaran. Sementara masih menggunakan fasilitas SMP 44, jadi jam belajar dimulai siang hari,” jelasnya.
Pendaftaran masih dibuka hingga 10 Juli 2025. Melihat tren hari pertama, jumlah pendaftar diperkirakan akan terus bertambah.
SMA Siger tampaknya mulai menjadi magnet baru dalam dunia pendidikan di Bandar Lampung—sebuah simbol harapan baru bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang mendambakan akses pendidikan gratis dan berkualitas.***