SAIBETIK— Bunda Literasi Kabupaten Tanggamus, Dra. Hj. Siti Mahmudah Saleh Asnawi, M.Pd., menyerukan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat Gerakan Literasi Nasional (GLN). Hal itu disampaikannya dalam Lokakarya Perancangan Bersama Ekosistem Pendidikan dan Literasi, yang digelar di Gedung Islamic Center, Selasa (8/7/2025).
“Literasi dan numerasi adalah fondasi penting untuk masa depan anak-anak kita. Tanpa keduanya, proses pendidikan akan timpang,” tegas Siti Mahmudah dalam sambutannya.
Lokakarya ini merupakan bagian dari implementasi Program KREASI—kolaborasi antara Pemkab Tanggamus, LP Ma’arif NU, dan Save the Children—yang bertujuan membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, humanis, dan berkelanjutan.
Sebagai ketua Pokja Bunda Literasi, Siti Mahmudah menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan 10 program literasi strategis yang akan dibahas dan dioptimalkan selama dua hari pelaksanaan lokakarya.
“Kami tidak bekerja sendiri. Literasi adalah kerja kolektif. Sinergi antara Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan, dan komunitas membaca menjadi kunci,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa program yang dirancang akan sejalan dengan Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti serta RPJMD Tanggamus 2025–2029.
Bunda Literasi juga menyoroti peran penting Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) sebagai garda terdepan gerakan literasi akar rumput. Ia berharap FTBM atau rumah baca bisa hadir di setiap pekon dan kecamatan.
“Kita butuh peta jalan literasi untuk 25 tahun ke depan. Karena membangun kecintaan membaca tidak bisa instan, tapi harus ditanam sejak dini, dari rumah, sekolah, hingga masyarakat,” tuturnya.
Sebagai penutup, ia mengajak seluruh peserta lokakarya untuk menjadikan momentum ini sebagai pijakan kuat dalam mewujudkan generasi pembelajar sepanjang hayat.
“Literasi bukan hanya tentang membaca buku. Ini tentang membuka cakrawala, menumbuhkan empati, dan mencetak generasi pemimpin masa depan,” tandasnya penuh semangat.***