SAIBETIK – Proses seleksi pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Pringsewu Jaya Sejahtera (PJS) memasuki tahap krusial. Sebanyak 10 kandidat, yang terdiri dari 5 calon direktur dan 5 calon komisaris, menjalani fit and proper test berupa wawancara langsung dengan Bupati Pringsewu, Riyanto Pamungkas, di Pendopo Graha Pamungkas, Senin (6/6/2025).
Wawancara yang sebelumnya dijadwalkan pada 10 Juni, dimajukan ke tanggal 6 Juni dan dilangsungkan dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, secara bergiliran sesuai jadwal.
Lima kandidat direktur yang mengikuti seleksi akhir ini adalah:
- Nuri Prayugi
- Dwi Pribadi
- Dodi Bahar Fathory
- Edwin Sutadipraja
- Pramudya Anathur
Sedangkan untuk posisi komisaris diisi oleh:
- Warsito
- H. Mohammad Yamin
- Hendrid
- Debi Herdian
- Hipni
Salah satu calon komisaris, Warsito, menyebutkan bahwa sesi ini merupakan tahap akhir setelah dirinya dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan (UKK).
“Alhamdulillah saya lolos UKK, dan kini mengikuti wawancara langsung dengan Bupati sebagai penilaian terakhir,” ucapnya.
Warsito juga menekankan pentingnya peran komisaris dalam memastikan arah bisnis BUMD berjalan sehat dan menguntungkan.
“Komisaris harus memastikan setiap langkah bisnis sesuai arah yang benar dan menghasilkan deviden. Pengembangan usaha juga harus disesuaikan dengan potensi ekonomi lokal,” jelasnya.
Sementara itu, H. Mohammad Yamin, juga sebagai calon komisaris, menegaskan pentingnya kajian hukum dan bisnis yang matang sebelum menjalankan unit usaha baru.
“BUMD harus taat aturan dan punya dasar kajian kuat dalam setiap langkah bisnisnya. Soal gaji dan insentif, selama sesuai regulasi, tidak menjadi masalah,” ujarnya.
Di sisi calon direktur, Dodi Bahar Fathory menyampaikan bahwa membangun BUMD bukan perkara mudah.
“Perlu strategi yang tepat. Salah satunya bisa dengan mengakuisisi usaha seperti SPBU, mengingat kebutuhan masyarakat tinggi dan Pemkab memiliki banyak kendaraan. Ini berpeluang menghasilkan keuntungan jika dikelola profesional,” katanya.
Lebih lanjut, Dodi menambahkan bahwa Pringsewu yang tidak memiliki industri besar perlu fokus pada pengembangan sektor agribisnis.
“BUMD harus hadir sebagai penggerak ekonomi rakyat. Sektor agribisnis dan turunannya sangat potensial dikembangkan di sini,” pungkasnya.
Proses seleksi ini diharapkan melahirkan jajaran pimpinan BUMD yang mampu membawa PT. PJS menjadi institusi bisnis daerah yang profesional, produktif, dan kontributif bagi kemajuan ekonomi Kabupaten Pringsewu.***