SAIBETIK– Kebangkitan Chelsea di bawah arahan Enzo Maresca memberikan harapan baru bagi fans The Blues. Meski belum mampu mengukir sejarah sehebat Jose Mourinho pada musim perdananya bersama Chelsea, Maresca mulai menapaki jalan panjang menuju kejayaan klub asal London Barat tersebut.
Maresca, yang ditunjuk menggantikan Mauricio Pochettino, membawa progres signifikan. Ia sukses mempersembahkan trofi UEFA Conference League pertama bagi Chelsea dan memastikan tiket ke Liga Champions setelah finish di posisi empat klasemen akhir Liga Inggris 2024/2025—sebuah lompatan besar dari peringkat 10 yang diraih di era Pochettino.
Namun, bayang-bayang Mourinho masih membekas kuat di Stamford Bridge. Pada musim debutnya di tahun 2004/2005, pria asal Portugal itu mempersembahkan trofi Premier League pertama Chelsea dalam 50 tahun terakhir. Dengan sokongan dana transfer sebesar £302,9 juta dari Roman Abramovich, Mourinho membangun fondasi tangguh dengan para pemain seperti Didier Drogba, Arjen Robben, Claude Makelele, dan Ricardo Carvalho—sebagian besar di antaranya menjadi legenda klub.
Di era Todd Boehly, Chelsea juga diguyur dana segar. Total belanja klub sejak pergantian kepemilikan mencapai Rp9,9 triliun (berdasarkan data www.90min.com), termasuk pembelian besar seperti Enzo Fernandez (£107 juta), Moises Caicedo (£115 juta), Mykhaylo Mudryk (£89 juta), hingga Raheem Sterling (£56,2 juta). Namun, tak satupun dari para pelatih sebelumnya—Thomas Tuchel, Graham Potter, Frank Lampard, hingga Mauricio Pochettino—berhasil mengeksekusi proyek besar ini dengan hasil menggembirakan.
Maresca, dengan tangan dinginnya, mencoba meramu kembali skuad muda penuh potensi ini. Namun, banyak pengamat masih meragukan kapasitasnya sebagai pelatih yang mampu mengulang kejayaan Mourinho.
“Jose Mourinho mempersembahkan trofi dan membentuk tim juara hanya dengan modal sekitar Rp6,06 triliun. Ia juga piawai memilih pemain yang kemudian menjadi tulang punggung kesuksesan Chelsea,” ujar Iwal Burhani, pengamat sepakbola asal Bandar Lampung, Minggu (6/7/2025).
Senada dengan itu, Bung Rasyid, analis sepakbola lainnya menambahkan, “Maresca memang membawa progres, tapi belum teruji dalam pembelian pemain. Mourinho pada musim pertamanya sudah jelas membuktikan kejelian transfernya—nama-nama seperti Drogba, Robben, hingga Kezman punya dampak nyata.”
Meski begitu, musim baru membawa harapan baru. Di tangan Enzo Maresca, Chelsea seolah mendapat nyawa segar. Kini, tinggal menanti waktu: apakah Maresca akan jadi legenda baru, atau hanya nama yang singgah sebentar di buku sejarah klub?***