SAIBETIK- Dalam suasana formal nan akrab di Ruang Rapat Utama Gubernur Lampung, dua tokoh birokrasi Provinsi Lampung kembali bersua—bukan untuk bersulang, tapi untuk saling bertukar jabatan. Ganjar Jationo dan Achmad Saefullah, dua nama yang sudah akrab di lingkaran elite pemerintahan, kini resmi menempati posisi baru—yang sesungguhnya, cukup lama mereka kenal.
Ganjar Jationo kembali menakhodai Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik), sementara Achmad Saefullah didaulat menjadi Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik. Ya, seperti tukar kunci kamar: posisi berpindah, orangnya tetap itu-itu juga.
🔁 Mutasi atau Manuver?
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Marindo Kurniawan, yang memimpin langsung pelantikan pada Kamis sore (26/6), menjelaskan bahwa rotasi ini bukan sekadar gonta-ganti jabatan, melainkan hasil uji kompetensi yang telah melalui restu BKN dan Kemendagri.
“Ini bagian dari upaya memperkuat tata kelola pemerintahan. Jabatan ini adalah amanat besar,” ujar Marindo, tegas namun diplomatis.
📲 Kominfo Kembali ke Tuan Lamanya
Ganjar, yang pernah memimpin Kominfo, kembali ke “rumah lama” dengan bekal pengalaman sebagai staf ahli gubernur. Harapannya, ia mampu mengakselerasi peran Kominfo sebagai mesin penggerak komunikasi pemerintahan di tengah derasnya arus digital.
Sebaliknya, Achmad Saefullah kini memandang pemerintahan dari kursi strategis staf ahli, membawa pengalamannya mengelola informasi menjadi sudut pandang kebijakan.
🧩 Politik Birokrasi? Atau Efisiensi Administrasi?
Kendati terkesan sebagai mutasi “aman dan nyaman”, publik tentu menaruh perhatian pada pola rotasi yang seperti “main tangkap-tukar” ini. Apakah ini pertanda minimnya regenerasi birokrasi? Atau justru strategi menjaga stabilitas di tengah tahun krusial pembangunan?
Yang jelas, kata Marindo, setiap rupiah anggaran harus bermuara pada kesejahteraan rakyat. Posisi boleh berganti, tapi target tetap: efektivitas dan pelayanan publik.***