SAIBETIK – Di tengah pesatnya perkembangan dunia usaha, UMKM Seroja SJ tampil sebagai bukti nyata bahwa pelaku usaha kecil pun bisa naik kelas. Berbasis di Kabupaten Tanggamus, Seroja SJ mengusung produk lokal unggulan berupa gula semut aren yang kini hadir dalam tiga varian inovatif: original, jahe merah, dan lada hitam.
Usaha yang dirintis sejak tahun 2019 oleh Feni Misma Herlina ini tumbuh berkat suntikan modal dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI, yang menawarkan skema bunga ringan dan terjangkau.
“KUR BRI menjadi penyelamat sekaligus pemicu semangat kami untuk terus berinovasi dan berkembang,” ujar Feni.
Gula semut aren produksi Seroja SJ tidak hanya dikenal karena cita rasanya yang khas dan alami, tetapi juga karena keberaniannya berinovasi. Varian jahe merah menambahkan rasa hangat dan manfaat kesehatan, sementara lada hitam menghadirkan kombinasi pedas-manis yang unik dan menggugah selera.
Tak berhenti di situ, Seroja SJ juga memasarkan madu hitam dan madu kuning sebagai produk pelengkap. Madu-madu ini tidak hanya digunakan untuk menambah rasa dalam makanan dan minuman, tetapi juga dikenal karena khasiat kesehatannya.
Di era digital seperti saat ini, Seroja SJ membuktikan bahwa inovasi tak hanya soal produk, tetapi juga cara bertransaksi. Bersama BRI, Seroja SJ kini menggunakan sistem pembayaran QRIS, menjawab kebutuhan konsumen modern yang lebih nyaman bertransaksi nontunai.
“Suka tidak suka, kita harus melek digital. Sekarang semua serba QRIS, tidak perlu repot soal kembalian. Semua jadi lebih praktis,” kata Feni.
Langkah ini sekaligus mendekatkan UMKM dengan ekosistem keuangan digital, membuat transaksi lebih efisien dan transparan. Dengan produk yang unik, kualitas terjaga, dan dukungan teknologi perbankan, Seroja SJ tak hanya menjual rasa—tapi juga membangun masa depan ekonomi lokal yang berkelanjutan.***