SAIBETIK – Suasana sore di Taman Kota Pasar Liwa semakin ramai dengan kehadiran Bupati Parosil Mabsus dan Ketua HIPMI Lampung, Ahmad Giri Akbar, yang berburu takjil sambil memborong dagangan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Rabu (12/3/2025).
Setelah menghadiri Seminar Forum Bisnis HIPMI Lampung Barat, Parosil dan rombongan turun langsung ke area pedagang kaki lima, mencicipi aneka kuliner khas Lampung Barat, serta berbincang dengan para penjual.
“Sore ini saya mendampingi Ketua DPD HIPMI Lampung, yang juga Ketua DPRD Provinsi Lampung, untuk melihat potensi kuliner daerah kita. Banyak sekali produk lokal yang menarik dan berkualitas,” ujar Parosil.
Ramadan, Momentum UMKM Bangkit
Parosil menegaskan bahwa Gebyar Ramadan tidak hanya menjadi tempat berburu takjil, tetapi juga momentum kebangkitan UMKM lokal.
“Ini adalah tradisi yang baik. Selain memudahkan warga mencari takjil, juga membantu para pelaku UMKM mendapatkan penghasilan tambahan selama Ramadan,” katanya.
Menurutnya, produk UMKM Lampung Barat memiliki keunikan tersendiri dan mampu bersaing dengan produk dari toko modern maupun restoran besar.
“Saya melihat banyak inovasi kuliner di sini. Ini bukti bahwa UMKM kita terus berkembang dan memiliki daya saing tinggi,” tambahnya.
Pemerintah daerah, kata Parosil, akan terus berupaya mendukung pertumbuhan UMKM dengan memberikan pelatihan, akses pasar, serta promosi melalui berbagai kegiatan.
“Kita akan terus mendorong UMKM agar semakin maju. Ini bagian dari upaya meningkatkan perekonomian masyarakat,” tegasnya.
Kolaborasi Pemerintah dan HIPMI
Usai ngabuburit, Bupati Parosil dan Ketua HIPMI Lampung melanjutkan agenda dengan buka puasa bersama para pengusaha muda. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam membangun ekonomi daerah.
“Kolaborasi ini sangat penting. Dengan kerja sama antara pemerintah, HIPMI, dan UMKM, kita bisa menciptakan ekosistem bisnis yang lebih kuat di Lampung Barat,” ujar Ahmad Giri Akbar.
Dengan semangat kebersamaan, Gebyar Ramadan Taman Kota tidak hanya menjadi perayaan kuliner, tetapi juga bukti nyata bahwa UMKM bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah.***