SAIBETIK Jakarta – PSSI dikabarkan akan segera mengumumkan nama Direktur Teknik (Dirtek) baru untuk tim nasional Indonesia pada akhir Februari mendatang. Saat ini, federasi sepak bola tertinggi di Indonesia tersebut tengah melakukan seleksi ketat untuk mencari sosok yang sesuai dengan kebutuhan skuad Garuda di masa depan.
Posisi Dirtek sebelumnya dijabat oleh Indra Sjafri, yang kini memfokuskan tugasnya sebagai pelatih timnas U-20 Indonesia. Dengan pengalaman dan kontribusinya selama ini, kursi Direktur Teknik pun dinilai sebagai salah satu posisi strategis yang harus diisi oleh figur yang mumpuni dan berkompeten.
Tidak lama setelah PSSI mendatangkan mantan pemain legendaris Belanda, Patrick Kluivert, untuk memperkuat kursi kepelatihan, kebutuhan akan Direktur Teknik semakin mendesak. Sosok ini diharapkan mampu mengatur dan menyelaraskan filosofi sepak bola Indonesia, mulai dari timnas kelompok umur hingga tim senior.
Filosofi yang Solid dan Konsistensi Visi
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan bahwa proses pemilihan Direktur Teknik bukanlah perkara mudah. Menurutnya, kandidat yang dipilih harus memiliki kemampuan untuk menyelaraskan visi dan filosofi yang telah ditetapkan oleh PSSI.
“Dirtek itu tidak gampang. Dia harus dihormati dan dihargai oleh semua pelatih yang ada. Karena dia yang akan mengarahkan filosofi timnas Indonesia,” ujar Arya Sinulingga melalui kanal YouTube pribadinya.
Selain itu, Arya menekankan bahwa seorang Direktur Teknik juga harus memiliki stamina fisik yang kuat. Hal ini berkaitan dengan tugasnya yang mengharuskan berkeliling Indonesia untuk menyamakan persepsi tentang pengembangan sepak bola di berbagai daerah. “Indonesia itu luas, jadi dia harus siap keliling untuk memastikan visi sepak bola ini diterapkan di seluruh daerah,” tambahnya.
Kriteria Kandidat Dirtek
PSSI telah menetapkan beberapa kriteria penting bagi calon Direktur Teknik. Sosok yang diinginkan harus memiliki rekam jejak yang kuat di dunia sepak bola, baik sebagai pemain, pelatih, maupun manajer tim. Pengalaman dalam menangani program pembinaan usia muda juga menjadi nilai tambah, mengingat pentingnya pembentukan fondasi yang solid untuk masa depan tim nasional.
Selain itu, kandidat harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk dapat bekerja sama dengan pelatih dari berbagai tingkatan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa filosofi yang diterapkan dapat diterima dan dijalankan oleh semua pihak.
Tidak hanya itu, Direktur Teknik juga diharapkan mampu merancang program jangka panjang yang mencakup pengembangan pemain, peningkatan kualitas kompetisi, dan program pendidikan untuk pelatih.
Tantangan Besar Menanti
Mengisi posisi Direktur Teknik merupakan bagian dari upaya PSSI untuk memperbaiki prestasi sepak bola nasional. Dengan berbagai tantangan, seperti persebaran geografis Indonesia yang luas dan perbedaan kualitas pembinaan di setiap daerah, tugas ini tentu tidak mudah.
Namun, dengan Direktur Teknik yang tepat, PSSI berharap dapat menciptakan sistem pembinaan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan. Hal ini diharapkan menjadi pijakan bagi timnas Indonesia untuk meraih prestasi yang lebih baik di kancah internasional.
Siapapun yang akan dipilih nantinya, ia harus mampu membawa perubahan positif dan memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Hingga saat ini, siapa sosok yang akan menempati posisi tersebut masih menjadi teka-teki.
PSSI dipastikan akan mengumumkan keputusan penting ini pada akhir Februari. Publik tentu berharap sosok yang dipilih mampu menjawab tantangan besar yang ada dan membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi.***










