SAIBETIK— Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto akhirnya buka suara setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam pernyataannya, Hasto menegaskan bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang selalu menghormati keputusan hukum, termasuk keputusan KPK.
Hasto mengungkapkan, sejak awal dirinya telah memahami risiko yang harus dihadapi, terutama saat mengkritisi demokrasi dan pemerintahan. “Saya sudah memahami berbagai risiko yang akan saya hadapi,” ujarnya dengan tegas.
Selanjutnya, Hasto menyinggung intimidasi yang beredar untuk mencegah partainya memecat kader yang dianggap melanggar konstitusi, khususnya mengenai isu perpanjangan masa jabatan presiden yang sempat mengemuka. “Ketika muncul berbagai intimidasi agar tidak dilakukan pemecatan terhadap sosok yang memiliki ambisi kekuasaan, maka demi konstitusi, Ibu Mega kokoh berdiri menjaga demokrasi,” tambahnya.
Berikut ini adalah pernyataan lengkap Hasto Kristiyanto:
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang saya cintai dan banggakan. Setelah penetapan saya sebagai tersangka oleh KPK, maka sikap PDI Perjuangan adalah menghormati keputusan dari KPK. Kami adalah warga negara yang taat hukum, dan PDI Perjuangan adalah partai yang menjunjung tinggi supremasi hukum.”
“Saya sudah memahami risiko-risiko yang akan saya hadapi sejak awal mengkritisi bagaimana demokrasi harus ditegakkan, bagaimana suara rakyat tidak bisa dikebiri, dan bagaimana negara hukum tidak boleh dimatikan. Saya mengikuti ajaran Bung Karno, yang dalam perjuangannya tidak takut menghadapi penjara demi cita-cita Indonesia Merdeka dan rakyat yang berdaulat.”
Hasto juga menegaskan bahwa seluruh kader PDI Perjuangan tidak akan mundur meski dihadapkan dengan intimidasi atau ancaman. “Kita akan menghadapi tembok tebal kekuasaan demi nilai-nilai demokrasi, kedaulatan rakyat, dan supremasi hukum. Kami tidak akan pernah menyerah, karena sebagaimana diajarkan oleh Bung Karno, masuk penjara adalah bagian dari pengorbanan untuk cita-cita.”
“Ayo kita jaga marwah PDI Perjuangan, kita jaga kehormatan Ketua Umum kami dari upaya-upaya yang ingin merongrong marwah dan kewibawaan partai hanya karena ambisi kekuasaan,” tegas Hasto.
Ia mengakhiri pernyataannya dengan mengingatkan semangat para kader PNI yang berani menghadapi hukuman mati hanya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. “Seperti para kader PNI yang menghadap tiang gantungan dengan mulut tersenyum dan kepala tegak, kami akan terus berjuang tanpa takut menyuarakan.***