SAIBETIK– Ustadz Adi Hidayat (UAH) secara tegas membantah kabar bahwa dirinya akan menggantikan Gus Miftah sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan.
Dalam video klarifikasi yang diunggah di kanal **YouTube Adi Hidayat Official**, UAH menyampaikan bahwa kabar tersebut tidak benar. Bahkan, ia mengaku telah menerima sejumlah ucapan selamat dari berbagai pihak yang percaya pada rumor tersebut.
“Melalui video ini, saya ingin menyampaikan bahwa isu tersebut tidak benar adanya,” ujar Adi Hidayat dalam klarifikasinya.
Bantahan Soal Jabatan Utusan Presiden
UAH menilai banyak tokoh lain yang lebih layak mengisi jabatan tersebut. Ia juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki hak prerogatif untuk menentukan sosok yang tepat.
“Bapak Presiden dengan hak prerogatif penuh tentu lebih mampu menentukan siapa yang terbaik untuk menjadi utusannya,” jelasnya.
Selain itu, UAH menyatakan dukungannya terhadap program-program pemerintah Prabowo dan mendoakan yang terbaik untuk bangsa dan negara.
Klarifikasi Isu Penggalangan Dana
Dalam kesempatan yang sama, UAH juga membantah adanya penggalangan dana yang mengatasnamakan dirinya, menyusul kasus viral Gus Miftah dengan seorang penjual es teh bernama Sunhaji.
“Saya tidak pernah melakukan penggalangan dana dimaksud. Itu bukan akun kami. Kami hanya memiliki satu akun resmi, yaitu Adi Hidayat Official,” tegasnya.
Ia juga meminta aparat penegak hukum menindak tegas jika terdapat pelanggaran hukum terkait aktivitas penggalangan dana palsu tersebut.
Latar Belakang Isu
Isu ini mencuat setelah Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatan utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan, usai viral dugaan penghinaan terhadap penjual es teh. Kekosongan jabatan tersebut memicu spekulasi, termasuk kabar bahwa UAH akan menjadi pengganti Gus Miftah.
Namun, UAH memastikan bahwa dirinya tidak terlibat dalam proses tersebut dan menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan presiden.***