SAIBETIK– Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mendapat peringatan keras untuk tidak mengutak-atik hasil suara Pilgub Jakarta 2024. Langkah manipulasi demi memenangkan salah satu pasangan calon (paslon) dinilai dapat memicu kekacauan di ibu kota.
“KPU jangan bermain-main. Ini Jakarta, bukan wilayah lain. Jangan coba-coba menantang karena bisa berujung pada chaos,” ujar Guru Besar dan pengamat politik Saiful Mujani, dengan nada tegas.
Saiful menambahkan bahwa masyarakat Jakarta kini lebih melek data dan tak segan bertindak jika mendeteksi kecurangan. “Warga sudah punya data hasil Pilgub. Mereka bisa menghitung sendiri selisih dan kekurangan suara dengan jelas,” katanya.
Dengan kondisi ini, Saiful optimistis bahwa kecurangan dapat dilawan. “Ini Jakarta, bukan wilayah lain. Saya percaya Pilgub ini bisa selesai dalam satu putaran,” ujarnya penuh keyakinan.
Paslon Pramono-Rano Klaim Kemenangan
Sementara itu, pasangan nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, mendeklarasikan kemenangan berdasarkan hasil real count KPU DKI Jakarta. Data dari formulir C hasil KWK di seluruh wilayah pemilihan menunjukkan bahwa pasangan yang diusung PDIP dan Hanura ini meraih 2.183.577 suara atau setara dengan 50,07 persen.
Deklarasi ini mempertegas posisi Pramono-Rano sebagai pemuncak dalam Pilgub Jakarta, sekaligus memanaskan tensi politik di tengah dugaan potensi kecurangan.***