SAIBETIK– Masyarakat Kabupaten Pesawaran melaporkan istri calon Bupati Aries Sandi Darma Putra ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat pada Selasa, 15 Oktober 2024. Laporan ini berkaitan dengan dugaan pelanggaran kampanye yang terjadi di rumah ibadah.
Perwakilan masyarakat, Randy Septian, menyatakan bahwa pelaporan ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat untuk memastikan bahwa pelaksanaan Pilkada Pesawaran berlangsung tertib dan sesuai aturan. Laporan telah diterima Bawaslu Kabupaten Pesawaran sebagai bukti pendukung.
“Kami meminta Bawaslu untuk segera menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran ini. Panwas Kecamatan Gedong Tataan sudah melakukan penelusuran terkait kejadian tersebut,” ujar Randy saat ditemui di kantor Bawaslu Pesawaran.
Ia menegaskan bahwa berdasarkan regulasi, tidak seorang calon pun diperbolehkan melakukan kampanye, baik dengan mengajak maupun meminta dukungan, di rumah ibadah.
“Kami telah melampirkan bukti-bukti pendukung untuk membantu Bawaslu menindaklanjuti kasus ini, agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya. Randy juga memastikan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan melalui Panwascam Gedong Tataan, yang telah melakukan penelusuran dan akan memanggil saksi-saksi.
Ketua Bawaslu Kabupaten Pesawaran, Fatihunnajah, mengkonfirmasi bahwa laporan dugaan pelanggaran kampanye tersebut akan diteruskan kepada Panwascam untuk ditindaklanjuti.
“Kami akan teruskan laporan ini dan menyelidiki apakah ada unsur pelanggaran atau tidak,” ujarnya singkat.
Diketahui, sebuah video amatir yang beredar di masyarakat Pesawaran menunjukkan dugaan pelanggaran kampanye oleh istri Aries Sandi. Dalam video tersebut, wanita yang mengaku sebagai istri calon bupati itu meminta doa restu dan dukungan kepada jamaah di masjid di Dusun Padang Terang, Desa Padang Ratu, Kecamatan Gedong Tataan, pada Rabu, 9 Oktober 2024.
“Perkenalkan, saya istri Pak Aries Sandi, saya mohon doa restu dari bapak-bapak dan ibu-ibu untuk mendukung suami saya,” ungkapnya dalam video tersebut.
Beberapa jamaah mengungkapkan kekecewaan mereka, mengingat acara tersebut seharusnya merupakan perayaan Maulid Nabi. “Sebenarnya ini acara maulidan, kok ada yang naik panggung meminta dukungan,” keluh salah satu warga.
Dari pantauan media, terdapat pula komentar sinis dari jamaah ibu-ibu dalam video tersebut. “Sudah, segitu aja? Segitu aja,” ucapnya.
Kepala Desa Padang Ratu, Syukri, ketika dikonfirmasi, mengaku tidak hadir di acara itu karena mengantar cucu ke rumah sakit.
“Saya sudah bertanya kepada RT, mereka (istri Aries Sandi) tidak diundang, dan muncul setelah penceramah turun. Saya tidak bisa datang karena ada urusan mendesak,” jelasnya.
Syukri menegaskan bahwa acara tersebut diadakan oleh masyarakat dusun dan tidak melibatkan calon bupati.
“Acara ini memang digelar oleh masyarakat dusun, dan informasi yang saya terima dari aparatur desa, mereka tidak mengundang calon-calon bupati,” tambahnya.
Fatihunnajah, ketua Bawaslu Pesawaran, menegaskan bahwa pihaknya akan mempelajari video yang beredar dan menindaklanjuti semua keluhan terkait pelaksanaan pilkada.
“Kami di Bawaslu akan menindaklanjuti semua keluhan yang ada selama pilkada, termasuk kasus video di Desa Padang Ratu. Kami akan mempelajari semua unsurnya,” ungkapnya.***