SAIBETIK — Meskipun cuaca mendung dan hujan tampak mengintip dari balik awan gelap, Festival Bahasa dan Sastra Metro 2024 tetap berlangsung semarak di Taman Semilir, destinasi wisata kuliner dan pedesaan. Festival yang telah berlangsung selama empat hari ini melanjutkan rangkaian kegiatannya dengan mengadakan bengkel sastra bertema “Cipta Esai” pada hari kelima.
Workshop ini menjadi salah satu poin penting dalam festival, memberikan peserta bekal dasar dan teknik menulis esai yang benar. Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta, terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan anggota komunitas seni, yang sangat antusias untuk belajar.
LKP Komunitas Ruang Pojok menghadirkan Isbedy Stiawan ZS, yang dikenal sebagai Paus Sastra Lampung, sebagai pemateri sesi pertama. Dalam pembukaannya, Isbedy menegaskan bahwa esai adalah bagian tak terpisahkan dari dunia sastra.
“Esai bukan sekadar tulisan opini; ia adalah karya sastra yang mengandung keindahan dan kedalaman makna,” ujarnya. Isbedy menambahkan bahwa esai mampu mengekspresikan pemikiran secara kritis dan reflektif.
Ia juga menggarisbawahi potensi besar penulis muda di Lampung, memberikan dorongan bagi peserta untuk terus mengasah kemampuan menulis. “Penulis muda di Lampung memiliki potensi yang luar biasa,” katanya.
Workshop ini menjadi wadah bagi penulis muda untuk belajar langsung dari sastrawan berpengalaman. Salah satu peserta dari komunitas seni lokal menyatakan, “Ini adalah kesempatan berharga bagi kami untuk belajar langsung dari seorang tokoh sastra seperti Pak Isbedy.”
Selain pemaparan teori, peserta diajak berpartisipasi dalam diskusi dan latihan menulis esai. Kegiatan ini memberi mereka ruang untuk mengekspresikan ide-ide kreatif dan mendapatkan umpan balik konstruktif dari Isbedy, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis mereka.
Solihin Utjok, ketua panitia acara, menjelaskan tujuan utama workshop ini adalah memberikan pemahaman mendalam tentang esai dan meningkatkan kemampuan menulis peserta. “Kami berharap, melalui kegiatan ini, para penulis muda dapat semakin percaya diri dalam menulis esai dan menghasilkan karya-karya yang lebih baik di masa depan,” ungkapnya.
Festival Bahasa dan Sastra Metro 2024 masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, menghadirkan berbagai sesi menarik yang melibatkan tokoh-tokoh sastra nasional. Dengan demikian, festival ini diharapkan menjadi ajang bagi para sastrawan muda untuk terus belajar, mengembangkan diri, dan memperkaya khazanah sastra Indonesia.***