SAIBETIK – Matthew Baker, pemain sepak bola muda yang kini memperkuat tim junior Melbourne City FC U-18, menghadapi tantangan besar setelah memutuskan untuk setia membela Timnas Indonesia, meskipun sempat mendapat tawaran dari Timnas Australia U-16. Apakah keputusan ini akan mempengaruhi karirnya di Liga Australia?
Dalam beberapa tahun terakhir, operator Liga Australia (A-League) telah mempertimbangkan aturan baru terkait pemain asing. Aturan 4+1, yang sedang digodok, akan memungkinkan setiap tim di Liga Australia untuk memiliki empat pemain asing bebas dan satu pemain dari benua Asia.
Jika aturan ini diterapkan, Matthew Baker akan menghadapi tantangan untuk mengisi kuota pemain asing di klub-klub Australia jika ia berhasil promosi ke tim utama. Keputusan untuk tetap membela Timnas Indonesia bisa memengaruhi posisinya dalam sistem perekrutan pemain di Liga Australia di masa depan.
Saat ini, Baker, yang berdarah Indonesia, tengah bermain untuk Melbourne City FC U-18. Pada usia 15 tahun, ia sudah bermain untuk tim U-18, menunjukkan potensi besar yang diakui oleh Federasi Sepak Bola Australia. Baker juga termasuk dalam daftar 24 pemain yang dipanggil oleh pelatih Australia U-17, Brad Maloney, untuk menghadapi Kepulauan Solomon dan Vanuatu U-19 di PacificAus Sports Football Tour.
Namun, meskipun mendapat panggilan dari Australia U-17, Baker memilih untuk tetap berkomitmen dengan Timnas Indonesia U-16. Ia akan bergabung dengan Skuad Garuda Muda untuk pemusatan latihan (TC) Indonesia U-17 di Bali pada 11 Agustus, sebagai persiapan untuk Kualifikasi Piala Asia U-17 2025.
Pilihan Baker untuk setia membela Timnas Indonesia adalah langkah signifikan dalam karirnya dan bisa memiliki dampak jangka panjang terhadap perjalanannya di Liga Australia. Sementara itu, penggemar sepak bola Indonesia dan Australia akan terus mengikuti perkembangan karirnya dengan penuh antusias.