SAIBETIK – Desa Sidodadi, Kecamatan Teluk Pandan, menunjukkan komitmen serius dalam pencegahan dan penurunan stunting. Upaya ini terlihat jelas dalam Musyawarah Desa (Musdes) Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun 2025 yang digelar pada Sabtu, 3 Agustus 2024, di balai desa setempat. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), perangkat desa, bidan desa, kader PKK, Tim Pendamping Keluarga (TPK), serta perwakilan masyarakat dan pemuda. Turut hadir juga Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Pesawaran yang diwakili oleh Dessy, TP Kecamatan Irma Damayanti, TP Desa, dan Camat Teluk Pandan yang diwakili oleh Kasi PMD, Erwin Vithori.
Kepala Desa Sidodadi, Tunggal Saputro, menyatakan bahwa penanganan stunting menjadi perhatian utama pemerintah desa setiap tahun. “Kasus stunting memang selalu menjadi fokus kami. Kami bersinergi dengan TPPS Kabupaten Pesawaran untuk mengatasi masalah ini,” ujarnya setelah Musdes RKPDes tersebut.
Desa Sidodadi ditetapkan sebagai lokus penurunan kasus stunting setiap tahunnya dengan meningkatkan peran kader TPK dan melakukan perbaikan lingkungan serta sanitasi berbasis masyarakat. “Penanganan kasus stunting berjalan sesuai harapan. Kami membahasnya dalam Musdes karena kader TPK mendapatkan honor untuk mendampingi keluarga berisiko stunting. Pembahasan ini juga akan dilanjutkan dalam rembuk stunting tingkat kecamatan,” tambah Tunggal.
Musdes ini juga menjadi wadah bagi warga desa untuk mengajukan usulan dari tingkat RT yang kemudian dihimpun oleh Kepala Dusun untuk RKPDes Tahun 2025. “RKPDes merupakan syarat mutlak APBDes yang diusulkan dari bawah. Kami selalu memperhatikan usulan masyarakat tanpa ada rekayasa. Tentu ada skala prioritas dan usulan tahun sebelumnya yang masih tersisa,” kata Tunggal lagi.
Usulan-usulan tersebut kemudian dibahas secara terbuka dalam Musdes RKPDes dan dilanjutkan dengan pembahasan oleh Tim Perumus Desa yang terdiri dari sembilan orang, dipimpin oleh Sekdes, bersama Kaur Perencanaan, BPD, dan LPM. Selain itu, Musdes ini juga membahas persiapan menyambut HUT RI ke-79.
Ketua BPD, Agus Fujianto, menegaskan bahwa sinergitas antara BPD dan pemerintah desa sangat penting dalam pembahasan RKPDes, terutama dalam menangani kasus stunting dan persiapan HUT RI ke-79. “Seluruh kegiatan pemerintah desa Sidodadi selalu berkoordinasi dengan BPD. Semua usulan dibahas kembali oleh Tim Perumus Desa,” terangnya.
Tim Pendamping Kabupaten Pesawaran, Dessy, menjelaskan bahwa Musdes RKPDes Desa Sidodadi merupakan tahapan awal penyusunan RKPDes Tahun 2025. “Penyusunan RKPDes dilakukan secara berjenjang, mulai dari tim perumus, kemudian RKPDes, dan akhirnya ditetapkan dalam APBDes Tahun 2025,” ungkapnya didampingi TP Kecamatan Irma Damayanti.
Usulan masyarakat Desa Sidodadi Tahun 2025 meliputi pembangunan talud, gorong-gorong, drainase, jalan makam, pelatihan, bantuan bibit, perpipaan sanitasi, pemberdayaan, kebutuhan posyandu, penerangan PLN di pemakaman, peralatan kader PKK, kebutuhan BUMDes, sarana olahraga pemuda, dan lainnya.***