SAIBETIK-Wacana duet dengan Kaesang di Pilgub DKI hanya akan membuat elektabilitas Anies melorot.
Terlebih, pemilih Anies di Jakarta adalah pemilih yang punya kecenderungan ‘kontra’ dengan pemerintah.
Jika wacana ini terus menerus dibiarkan menjadi bola liar, akan sangat beresiko terhadap tingkat elektabilitas Anies.
Hal ini bisa jadi dimanfaatkan oleh kandidat lain untuk menggerus pemilih Anies yang bakal mengalihkan dukungan jika Anies berpasangan dengan Kaesang.
Padahal, duet Anies dan Sohibul sudah dianggap ideal untuk maju dan memenangkan Pilgub DKI.
Selain itu, jika PKS lebih fleksibel, Anies bisa mempertimbangkan untuk menggandeng Andika Perkasa untuk mengakomodir dukungan dari PDIP.
Hal ini dianggap lebih realistis ketimbang mempertaruhkan elektabilitas hanya untuk berpasangan dengan Kaesang.
Apalagi, sejauh ini tingkat elektabilitas Kaesang tak punya potensi untuk bisa memenangkan Pilgub DKI.
Hal ini terlihat dari berbagai survey yang menunjukkan tingkat elektabilitas Kaesang bahkan jauh ketinggalan dibanding Anies.
Bahkan, meski Kaesang dipasangkan dengan Ridwan Kamil (Golkar) maupun dengan Zita Anjani (PAN) elektabilitasnya tak terdongkrak naik sama sekali.
Akan sangat aneh jika Anies mengakomodir wacana duet dengan Kaesang hanya untuk berharap agar didukung oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.*