SAIBETIK – Nasib guru-guru di Kota Bandar Lampung menjadi sorotan utama yang berpotensi menghambat langkah politik Eva Dwiana dalam Pilwakot 2024.
Hingga saat ini, Pemerintah Kota Bandar Lampung belum menyelesaikan pembayaran gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi ribuan guru di daerah tersebut. Laporan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada awal Mei 2024 menunjukkan bahwa sebanyak 3.878 guru masih menunggu hak tersebut, dengan nilai total mencapai Rp9,8 miliar. Meskipun anggaran sudah dialokasikan dari APBN, penyaluran dana ini terhambat.
Keterlambatan ini bukan hanya masalah administratif semata, tetapi juga berdampak politik yang signifikan bagi Eva Dwiana. Jumlah guru yang besar di Bandar Lampung merupakan potensi basis pemilih yang dapat mempengaruhi hasil Pilwakot.
Di samping itu, kegagalan dalam memajukan pembangunan yang berarti di kota ini, seperti infrastruktur yang rusak dan meningkatnya masalah sosial, semakin mempersulit posisi Eva Dwiana dalam mendapatkan dukungan masyarakat.
Pengelolaan dana publik yang kurang efektif dan proyek-proyek pembangunan yang dinilai tidak memberikan manfaat yang signifikan juga semakin menambah ketegangan di kalangan masyarakat. Prioritas yang lebih mendesak seperti pembayaran gaji ke-13 dan THR untuk para guru harus segera diprioritaskan untuk mengatasi ketidakpuasan yang semakin meluas di Bandar Lampung.***