SAIBETIK–Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang dikembangkan oleh Israel untuk menghadapi ancaman rudal dan artileri dari luar wilayahnya.
Meskipun terkenal karena efektivitasnya dalam mengintersep proyektil yang masuk, sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan.
1. Biaya Tinggi
Salah satu kelemahan utama dari Iron Dome adalah biaya pengoperasiannya yang tinggi. Sistem ini menggunakan teknologi canggih untuk mendeteksi, melacak, dan mengintersep rudal atau roket yang ditembakkan ke wilayah Israel. Biaya pembuatan, instalasi, dan operasionalnya dapat menjadi beban finansial yang signifikan bagi pemerintah Israel.
2. Keterbatasan Jangkauan
Meskipun efektif dalam mengintersep ancaman dalam jarak dekat hingga menengah, Iron Dome memiliki keterbatasan dalam jangkauan operasionalnya. Sistem ini lebih efektif untuk menghadapi roket atau rudal yang ditembakkan dari jarak yang relatif dekat. Namun, untuk ancaman yang datang dari jarak yang lebih jauh, sistem ini mungkin tidak mampu mencapai tingkat keberhasilan yang sama.
3. Keterbatasan Kapasitas dan Waktu Reaksi
Iron Dome memiliki keterbatasan dalam kapasitas intersepsi secara simultan. Meskipun dapat mengintersep beberapa proyektil dalam satu waktu, ada batasan pada jumlah target yang dapat dihadapi secara bersamaan. Selain itu, waktu reaksi dari deteksi hingga intersepsi juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan sistem ini.
4. Rentan terhadap Taktik Pengelabuan
Sistem pertahanan seperti Iron Dome, meskipun canggih, tetap rentan terhadap taktik pengelabuan yang digunakan oleh penyerang. Misalnya, penggunaan peluncur berkelompok atau serangan dengan volume tinggi dalam waktu singkat dapat mengoverwhelm atau membingungkan sistem, mengurangi efektivitasnya.
5. Masalah Politis dan Kemanusiaan
Iron Dome, seperti semua sistem senjata, juga memunculkan masalah politis dan kemanusiaan. Penggunaannya dalam konflik dapat memicu kontroversi internasional terkait dengan dampaknya terhadap warga sipil dan infrastruktur di daerah yang terkena dampak.***
