SAIBETIK – Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengeluarkan ultimatum kepada seluruh anggotanya untuk menghindari perilaku menyimpang, terutama yang bersifat pidana.
Polda Lampung akan mengambil tindakan tegas terhadap anggota yang terlibat dalam pelanggaran, seperti judi online, penyalahgunaan senjata api, dan narkoba.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah, menyampaikan bahwa Kapolda tidak akan ragu untuk menindak tegas anggotanya yang melanggar hukum.
“Kapolda Lampung selalu tegas mengingatkan seluruh anggota untuk saling mengawasi dan mendeteksi dini perubahan perilaku yang mencurigakan,” ujar Umi pada Kamis, 20 Juni 2024.
Umi menjelaskan bahwa jika ada indikasi penyimpangan, akan dilakukan berbagai langkah seperti konseling, diskusi, hingga penegakan hukum.
“Komitmen Kapolda Lampung adalah memproses anggota yang melanggar sesuai aturan yang berlaku secara tegas dan proporsional,” tambahnya.
“Kapolda tidak akan ragu untuk memproses anggota yang melanggar aturan, terutama tindak pidana, hingga tuntas,” tegasnya lagi.
Di bawah kepemimpinan Irjen Pol Helmy Santika, anggota diingatkan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta menghindari perilaku konsumtif, termasuk flexing.
Polda Lampung juga memiliki mekanisme penindakan disiplin melalui bidang Propam dan bagian psikologi dari Biro SDM yang berfungsi sebagai konselor untuk pembinaan psikologis berkelanjutan. Pemeriksaan kesehatan berkala juga dilakukan terhadap seluruh anggota, dan penggunaan senjata api diawasi ketat.
Umi menegaskan bahwa Kapolda Lampung, sesuai perintah Kapolri, telah melakukan deteksi dini terhadap perilaku yang tidak sesuai aturan, termasuk pengecekan sikap disiplin anggota dan penggunaan alat komunikasi seperti handphone untuk mendeteksi aplikasi perjudian.
“Sesuai SOP POLRI, anggota yang membawa senjata api dan perlengkapan dinas akan terus diawasi,” katanya.
“Kapolda juga mengingatkan setiap level pengawasan untuk berkomunikasi dan mendeteksi perubahan perilaku anggotanya guna mencegah pelanggaran. Polda Lampung mendukung semua kebijakan dan arahan dari pimpinan,” tutupnya.
Dengan memperkuat komunikasi antara atasan dan bawahan, bukan hanya sebagai tugas tetapi juga sebagai komandan, orang tua, rekan, atau teman, hubungan ini akan menjadi lebih erat dan masalah pribadi dapat terselesaikan.***