SAIBETIK – Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk bukan hanya sekadar destinasi wisata, melainkan juga penjaga lingkungan yang tak kenal lelah. Berlokasi di tengah gemerlap ibu kota, taman ini bukan hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga sabuk hijau yang vital dalam upaya pencegahan abrasi dan perlindungan pesisir Teluk Jakarta.
Hutan mangrove di Angke Kapuk memberikan manfaat berlipat bagi lingkungan sekitarnya. Udara yang segar dan bersih, disaring melalui dedaunan mangrove yang rapat, menciptakan suasana yang tenang dan menyegarkan bagi pengunjung. Namun, keberadaannya sebagai obyek wisata alam tak kalah menarik, sering kali memikat perhatian di berbagai media sosial.
Kawasan hutan mangrove ini telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi sejak zaman penjajahan Belanda, namun kini berhadapan dengan tantangan serius akibat perambahan ilegal. Praktik ilegal tersebut telah menggerus lahan hijau ini, menyebabkan kerapatan hutan bakau menipis dan keberadaannya semakin terancam.
Upaya pembersihan dan rehabilitasi dilakukan sejak tahun 2007, ketika pemerintah bersama aparat keamanan menggelar operasi besar-besaran untuk mengusir para perambah. Sejak itu, Bambang Haryo, seorang pensiunan pegawai kehutanan, diberi mandat untuk mengelola dan memulihkan kawasan ini.
Namun, baru setelah para perambah pergi, pengelolaan taman ini benar-benar dimaksimalkan. Melalui tangan istrinya, fasilitas penunjang dan kerapatan hutan bakau ditingkatkan secara profesional. Tindakan tegas juga diterapkan untuk mencegah perambahan lebih lanjut, dengan mewajibkan izin ketat untuk setiap aktivitas penebangan.
Dari total luas hutan konservasi, hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata, sementara sisanya dibiarkan alami sebagai kawasan sabuk hijau. Sistem zonasi yang ketat diterapkan, membagi kawasan menjadi zona pemanfaatan, inti, dan penyangga, untuk menjaga keseimbangan ekologi dan mendukung berbagai aktivitas konservasi.
Konservasi dan Wisata: Harmoni di Tengah Tantangan
Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk bukan hanya merupakan tempat wisata yang menarik, tetapi juga wujud nyata dari upaya konservasi lingkungan yang berkelanjutan. Melalui pengelolaan yang bijaksana dan kerjasama semua pihak, taman ini tetap menjadi penjaga lingkungan yang kokoh, memberikan manfaat berlipat bagi Jakarta dan lingkungannya.***