SAIBETIK – DPW PKS Jakarta resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur dalam Pilgub DKI Jakarta. Koalisi antara PKS dan NasDem pun semakin menguat dengan kemungkinan Ahmad Sahroni, yang dijuluki Sultan Priok, sebagai calon wakil gubernur mendampingi Anies.
Keputusan mengusung Anies merupakan hasil mufakat bulat dari PKS. Sebagai partai pemenang pemilu di DKI dengan 18 kursi, PKS berada dalam posisi strategis untuk menentukan arah koalisi, baik dengan NasDem, PKB, atau bahkan keduanya.
Ada indikasi bahwa PKS ingin mengulang kekuatan koalisi seperti pada pilpres sebelumnya, di mana PKS, NasDem, dan PKB bersama-sama mengusung pasangan Amin.
Dengan keputusan ini, rencana PKS untuk mengusung kader internal sebagai calon gubernur berubah, termasuk untuk posisi cawagub. Awalnya, ada tiga nama kader yang dipertimbangkan oleh PKS, yakni Sohibul Iman, Mardani Ali Sera, dan Ahmad Syaikhu.
Namun, PKS tampaknya realistis dalam mengukur peluang mereka. Meskipun Mardani Ali Sera memiliki elektabilitas tinggi, pertarungan di Pilgub DKI berbeda dengan pilpres. Apalagi, dengan Megawati yang diperkirakan akan berjuang habis-habisan di Pilgub DKI setelah PDIP gagal mengusung kader di sejumlah wilayah di Pulau Jawa.
Keputusan PKS mengusung Anies juga mendorong partai politik lain untuk mempertimbangkan langkah strategis mereka. Gerindra, yang awalnya berencana memajukan dua keponakan Prabowo, Budisatrio Djiwandono dan Rahayu Saraswati, kini mungkin harus berpikir ulang. Begitu pula dengan Golkar, yang kemungkinan lebih memilih Ridwan Kamil untuk bersaing dengan Anies daripada Erwin Aksa.
Keputusan ini menambah dinamika politik jelang Pilgub DKI Jakarta, menjanjikan pertarungan yang sengit dan menarik di ibu kota.***