SAIBETIK.COM, Palembang – Jika berwisata ke Kota Palembang, Sumatera Selatan, tidak lengkap rasanya jika tak mengunjungi Pulau Kemaro. Perjalanan menuju lokasi wisata yang berada di perairan sungai Musi itu sangat asik dengan menyewa Getek atau speed boad.
Untuk menuju lokasi wisata Pulau Kemaro yang berada kisaran 6 kilo dari dermaga di Jembatan Ampera itu, bisa mengunakan transportasi penyebrangan dari Benteng Kuto Besak (BKB) dengan menyewa Getek umum dan. Keduanya memiliki keunggulan yang berbeda tergantung dengan kebutuhan.
Harga Sewa getek umum dikenakan harga sekitar Rp25.000/orang. Kapal ini besar dengan daya tampung sampai dengan 30 orang, sehingga getek baru akan berangkat ketika penumpangnya sudah penuh. Dengan estimasi perjalanan menuju Pulau Kemaro berkisar 30 menit.

Biasanya kapal besar ini digunakan masyarakat sekitar untuk menuju daerah industri disekitarnya, yakni Pabrik Pupuk Sriwijaya, Pertamina Plaju dan Sungai Gerong, serta pemukiman di delta tersebut.
Sedangkan, jika menyewa getek secara pribadi menuju wisata Kemaro yang identik dengan kota Tiongkok dan masyarakat Tionghoa itu, harga yang akan dibanderol senilai Rp250.000/kapal dengan daya tampung 7 orang termasuk pengemudinya.
Baca Juga : Bukit Sakura Kemiling Jadi Tempat Favorit Kumpulan Emak-Emak dari Palembang
Namun traveler bisa mendapatkan harga hanya Rp220.000 jika pintar menawar. Harga tersebut untuk pergi dan pulang kembali. Dimana pengemudi speed boad akan menunggu di lokasi wisata, sampai dengan pengunjungnya puas bermain dan berfoto.
Harga tersebut sesuai dengan keseruan dalam perjalanannya ke Pulau Kemaro yang lebih cepat sekitar15 menit, nyaman karena duduk dengan leluasa, serta mendapatkan sensasi speed boad yang cepat dengan operator yang gaul.

Saat redaksi Saibetik.com menuju Pulau Kemaro dengan speed boad yang disewa satu tim, sensasi memicu adrenalin terasa dengan aksi operasi speed boad yang mengendarai super ngebut dan suka ngerem mendadak, membuat boad sedikit ngesot. Ini asik bagi traveler yang merupakan anak muda.*
Laporan Siska Purnama